Tenyata Louis Van Gaal Idap Kanker Prostat, hingga Sempat Undurkan Diri dari Kepelatihan Karena Fokus Kesehatan

BaperaNews - Louis van Gaal, mantan pelatih tim nasional Belanda, kini menjadi perbincangan hangat. Selain perjuangannya melawan kanker prostat, pria berusia 73 tahun ini dikabarkan masuk dalam daftar calon pelatih untuk menggantikan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia.

Van Gaal baru saja menyelesaikan masa baktinya sebagai pelatih timnas Belanda setelah Piala Dunia 2022. Namanya muncul sebagai kandidat potensial yang tengah dipertimbangkan oleh federasi sepak bola Indonesia untuk mengisi posisi pelatih utama skuad Garuda.

Perjuangan Van Gaal Melawan Kanker Prostat

Van Gaal mengungkapkan bahwa ia telah berjuang melawan kanker prostat selama lebih dari tiga tahun. Ia menjalani berbagai pengobatan intensif, seperti terapi radiasi, injeksi hormon, operasi, serta menggunakan alat bantu medis seperti kateter dan kantong urine.

"Saya telah hidup dengan penyakit ini selama tiga tahun lebih, menjalani berbagai perawatan. Tapi saya tetap bisa menjalankan tugas saya, bahkan saat Piala Dunia terakhir," ujar Van Gaal.

Meskipun menghadapi tantangan besar, Van Gaal tetap menunjukkan dedikasinya pada dunia sepak bola. Ia menyebut bahwa memiliki tujuan, seperti memimpin tim dalam turnamen besar, memberinya motivasi untuk terus melangkah di tengah proses pengobatan.

"Saya pikir selama Piala Dunia, saya bisa mengatasinya dengan lebih baik karena saya memiliki tujuan," tambahnya.

Baca Juga : Van Gaal, Kluivert, dan Van Basten Jadi Kandidat Pengganti Shin Tae-yong, Benarkah?

Van Gaal Disebut Sebagai Kandidat Pelatih Timnas Indonesia

Setelah membawa Belanda hingga babak perempat final di Piala Dunia 2022, Van Gaal resmi meninggalkan kursi pelatih. Kini, ia disebut sebagai salah satu nama yang dipertimbangkan untuk menangani Timnas Indonesia, terutama menjelang berakhirnya kontrak Shin Tae-yong.

Pengalaman panjang Van Gaal di level internasional menjadi daya tarik utama. Sepanjang kariernya, ia pernah melatih klub-klub besar seperti Manchester United, Barcelona, Bayern Munich, dan Ajax.

Salah satu prestasi terbaiknya adalah membawa Ajax meraih gelar Liga Champions pada 1995, serta memenangkan Piala FA bersama Manchester United pada 2016.

Jika Van Gaal benar-benar bergabung, kehadirannya diharapkan dapat meningkatkan kualitas taktik, pengembangan pemain muda, dan mentalitas Timnas Indonesia untuk bersaing di tingkat internasional.

Tekad Kuat Van Gaal di Tengah Cobaan Melawan Kanker Prostat

Meski menghadapi kanker prostat, Van Gaal terus menunjukkan semangat luar biasa. Bahkan selama Piala Dunia 2022 di Qatar, ia tetap memimpin timnas Belanda sambil menjalani pengobatan.

Dalam wawancara, ia menceritakan bagaimana pengalaman hidupnya yang penuh tantangan membentuk pandangannya terhadap kehidupan.

"Ayah saya meninggal saat saya berusia 11 tahun. Istri pertama saya meninggal pada usia 39 tahun. Semua saudara saya juga meninggal terlalu cepat. Saya terbiasa dengan kematian dan tahu itu adalah bagian dari kehidupan," ungkapnya.

Menanti Konfirmasi Resmi dari PSSI Terkait Pelatih Baru

Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi baik dari pihak Louis van Gaal maupun federasi sepak bola Indonesia terkait kemungkinan dirinya melatih Timnas Indonesia.

Namun, kabar ini telah memicu antusiasme di kalangan penggemar sepak bola Tanah Air.

Jika rumor ini menjadi kenyataan, era baru mungkin saja akan dimulai bagi Timnas Indonesia. Dengan rekam jejak yang mentereng, Van Gaal berpotensi membawa perubahan besar, meskipun ia masih terus berjuang melawan kanker prostat.

Publik sepak bola Indonesia pun menunggu perkembangan lebih lanjut terkait kabar ini, sambil berharap yang terbaik bagi Van Gaal dalam perjuangannya melawan penyakit.

Baca Juga : Perbandingan Gaji Shin Tae Yong dan Louis Van Gaal