Simak Kronologi Bocah Terbakar Usai Jajan Ice Smoke Di Ponorogo
Seorang bocah bernama Ahsan tubuhnya terbakar usai jajan ice smoke atau es ciki kebul di Ponorogo. Simak Kronologinya!
BaperaNews - Seorang bocah bernama Ahsan berumur 5 tahun di Ponorogo, Jawa Timur tubuhnya terbakar usai jajan ice smoke atau es ciki kebul. Akibat kejadian tersebut, bocah tersebut harus mendapat perawatan di RSU Muslimat Ponorogo.
Foto bocah yang sedang mendapat perawatan medis mengundang simpati dari warganet di media sosial, nampak wajah, tangan, hingga leher Ahsan dibalut perban karena terbakar.
Berikut kronologi tubuh bocah terbakar akibat jajan es ciki kebul atau ice smoke:
1. Ahsan jajan ketikan nonton reog bersama ayahnya
Ahsan merupakan bocah yang tinggal di Desa Bajang, Balong, Ponorogo, Jatim. Saat itu, ia sedang pergi bersama sang ayah, Sutrisno untuk menonton reog di Desa Ngasinan, Jetis pada Selasa (12/7).
Setibanya di tempat pertunjukan reog, Ahsan melihat jajan ice smoke atau es ciki kebul yakni sejenis ciki yang diberi nitrogen cair agar mengeluarkan asap dan sangat dingin.
Ahsan minta ayahnya membelikan Ice Smoke seharga Rp 20.000. “Langsung saya belikan, setelah jajannya dipegang anak saya keluar api, langsung bakar anak saya” cerita Sutrisno.
2. Kejadian sangat cepat
Sutrisno tidak tahu darimana sumber api yang busa membakar anaknya, ia menyebut kejadian sangat cepat dan saat itu tidak melihat ke arah anaknya yang tubuhnya sedang terbakar.
Saat melihat tubuh sang anak terbakar, Sutrisno langsung terkejut, ia panik dan berusaha memadamkan api dengan tangan kosong, ia melepas baju sang anak dan segera membawanya ke Puskesmas.
Baca Juga : Viral! Gadis Asal Sukoharjo Hilang Menjelang Hari Pernikahan Dan Ditemukan Di Yogyakarta
“Tapi Puskesmas tidak sanggup, obatnya kosong, disuruh bawa ke RS, ya saya larikan ke RSU Muslimat” imbuhnya.
3. Ahsan mengalami luka bakar 30%
Kabid Pelayanan Medis RSU Muslimat, dr Siti Nur Rohman menjelaskan bocah tersebut sampai di RS dalam kondisi sadar dan dari hasil pemeriksaan korban menderita luka bakar 30%. “Diagnosis luka bakar kurang lebih 30%, kondisi pasien sudah stabil, sudah mulai makan minum” terangnya.
Ahsan mendapat salep anti nyeri dan antibiotik pencegah infeksi, dokter spesialis bedah masih mempertimbangkan terkait tindakan operasi yang mungkin akan dilakukan pada Ahsan, bocah asal Ponorogo.
4. Penjelasan polisi
Kepala Unit Pidana Umum Satreskrim Polres Ponorogo, Ipda Guling Sunaka menyatakan penjual ice smoke ialah R warga Desa Ngadirojo, Sooko, ice smoke dibuat dengan nitrogen yang didapat dari pabrik Gresik, R sudah menjalankan usaha tersebut selama 8 tahun.
“Nitrogen itu tidak bisa terbakar jika mendekat ke api, hanya saja jenisnya liquid yang sangat dingin, jika kena mulut dan kulit bisa terbakar. Setelah makanan diberikan ke bocah itu, ada lidi yang ditusukkan di makanan sehingga menimbulkan percikan entah itu api atau nitrogen yang kena kulit, seluruh biaya perawatan akan ditanggung oleh R” jelasnya.
Menurut Sunaka, masalah juga sudah diselesaikan secara kekeluargaan dan kedua belah pihak sudah berdamai.