Sebuah Misteri Mahluk Tanpa Anus Berusia Setengah Miliar Terpecahkan
Makhluk mikroskopis berduri berusia 500 juta tahun ditemukan, memiliki mulut namun tidak memiliki anus, Hewan tersebut diberi nama Saccorhytus coronavirus. Para ahli pecahkan misteri mahluk ini !
BaperaNews - Makhluk mikroskopis berduri berusia 500 juta tahun ditemukan, memiliki mulut namun tidak memiliki anus. Sekelompok ilmuwan menyatakan telah temukan misteri evolusi terkait makhluk tersebut.
Fosil kecil dari binatang laut yang terlihat seperti karung ini ditemukan pada tahun 2017. Saat itu, makhluk ini diperkirakan sosok nenek moyang manusia yang paling awal sejauh yang diketahui.
Hewan tersebut diberi nama Saccorhytus coronavirus dan sempat ditempatkan ke dalam kelompok Deuterostom.
Binatang ini diyakini nenek moyang paling primitif dari kelompok vertebrata, termasuk manusia. Namun studi terbaru menunjukkan bahwa Saccorhytus seharusnya masuk ke kelompok lain karena bentuknya sama sekali berbeda.
Penelitian gabungan kemudian dilakukan oleh periset China dan Inggris, mereka melakukan analisis sinar X secara rinci terhadap makhluk tanpa anus tersebut dan disimpulkan bahwa mahluk ini masuk dalam kelompok yang disebut Ecdysozoans yakni termasuk kelompok nenek moyang serangga dan laba - laba.
Namun peneliti tetap kebingungan perihal makhluk tanpa anus pada hewan tersebut.
“Agak membingungkan, kebanyakan binatang yang masuk dalam kelompok Ecdysozoans memiliki anus” ujar Carlisle, salah satu peneliti.
Baca Juga : Geger! Telepon Misterius Dari Kebun Binatang, Ternyata Ulah Seekor Monyet
“Bisa jadi dia kehilangan anus selama evolusinya sendiri, mungkin dia tidak membutuhkannya karena hanya bisa duduk di satu tempat dengan satu celah untuk semuanya” imbuhnya.
Alasan evolusi dari makhluk tanpa anus tersebut sama dengan pohon kehidupan kambrium yang mana ada lubang di sekeliling mulutnya diperkirakan sebagai pori-pori untuk insang.
Ketika peneliti memakai sinar x untuk melihat lebih detail makhluk tanpa anus dengan berukuran 1 mm ini, mereka menyadari lubang yang sebenarnya ada di pangkal duri yang patah.
“Saccorhytus akan hidup di lautan dan sedimen, duri menahan mereka untuk tetap berada di tempatnya” sambungnya.
“Binatang purba ini (makhluk tanpa anus), menurut kami, hanya duduk disitu, di lingkungan sangat aneh dengan banyak hewan yang terlihat seperti beberapa makhluk hidup hari ini, tapi banyak yang benar-benar asing” pungkasnya.
Makhluk tanpa anus ini pun masih terus dipelajari.
“Ada begitu banyak yang masih bisa kita pelajari tentang lingkungannya. Semakin saya mempelajarinya, semakin saya menyadari betapa banyak yang hilang dalam konteks tempat tinggalnya, kita benar-benar baru melihat puncak gunung esnya” tutupnya.
Belum bisa disimpulkan makhluk tanpa anus apa itu sebenarnya maupun sistem kehidupannya.
Baca Juga : Nasib Freya Walrus, Terancam Suntik Mati Karena Diburu Warga Di Oslo