Presiden Prabowo Bakal Bangun Sekolah Rakyat untuk Anak Tak Mampu dan Miskin Ekstrem

Presiden Prabowo melalui Kemensos rancang Sekolah Rakyat, program pendidikan inklusif untuk anak-anak keluarga miskin ekstrem demi pemerataan akses pendidikan bermutu.

Presiden Prabowo Bakal Bangun Sekolah Rakyat untuk Anak Tak Mampu dan Miskin Ekstrem
Presiden Prabowo Bakal Bangun Sekolah Rakyat untuk Anak Tak Mampu dan Miskin Ekstrem. Gambar: Instagram/@presidenrepublikindonesia

BaperaNews - Presiden Prabowo Subianto melalui Kementerian Sosial (Kemensos) berencana membangun Sekolah Rakyat, sebuah program pendidikan khusus bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu dan kategori miskin ekstrem. 

Rencana ini diungkapkan oleh Mendikdasmen Abdul Mu’ti, yang menyebutkan bahwa kebijakan ini merupakan bagian dari upaya pemerataan pendidikan di Indonesia.

“Ya itu kan memang pesan Pak Presiden (Prabowo Subianto) kepada Pak Menteri Sosial. Dan, Pak Menteri Sosial sudah bertemu dengan kami, tinggal nanti pelaksanaannya kita usahakan supaya tetap sejalan,” ujar Abdul Mu’ti usai menghadiri Tanwir I Aisyiyah di Jakarta Pusat, Rabu (15/1).

Program pembangunan Sekolah Rakyat dirancang untuk memberikan akses pendidikan bermutu kepada anak-anak yang selama ini terpinggirkan akibat keterbatasan ekonomi.

Abdul Mu’ti menambahkan bahwa teknis penyelenggaraan program ini akan melibatkan koordinasi lintas kementerian untuk menghindari adanya tumpang tindih kewenangan antara Kemensos dan kementerian lainnya.

“Ini nanti mungkin perlu pembicaraan lebih lanjut antar kementerian, lintas kementerian. Dan karena itu adalah perintah Presiden, kami sebagai pembantu Presiden berusaha untuk dapat melaksanakannya dengan sebaik mungkin,” jelas Abdul Mu’ti.

Lebih lanjut, ia menegaskan pentingnya kajian mendalam terkait skema pelaksanaan Sekolah Rakyat agar program ini dapat berjalan optimal tanpa kendala birokrasi.

Abdul Mu’ti juga menekankan bahwa program ini bertujuan untuk menghadirkan pendidikan unggul bagi semua kalangan, termasuk anak-anak dari keluarga yang tergolong tidak mampu.

Baca Juga : Prabowo Gratiskan Cek Kesehatan untuk Warga yang Rayakan Ulang Tahun, Cukup Bawa KTP

“(Program) ini kita pelajari skemanya. Kekhawatiran, mudah-mudahan tidak tumpang tindih. Itu yang akan kita cari. Semoga tidak tumpang tindih (dengan Kemensos),” sambungnya.

Selain itu, ia menggarisbawahi bahwa pendidikan bermutu tidak seharusnya menjadi hak eksklusif bagi kelompok masyarakat dengan status sosial ekonomi tertentu.

Menurutnya, semua anak, termasuk mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu, memiliki hak yang sama untuk mengakses pendidikan berkualitas.

“Usaha kami kan semua pendidikan bermutu untuk semua. Jadi jangan berpikir bahwa mereka yang punya status sosial ekonomi tidak mampu itu pendidikannya tidak unggul,” tambahnya.

Pembangunan Sekolah Rakyat menjadi salah satu langkah konkret pemerintah dalam mengatasi kesenjangan pendidikan yang masih menjadi tantangan di berbagai daerah di Indonesia.

Program ini diharapkan dapat memberikan peluang bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem untuk mendapatkan pendidikan yang layak sehingga mampu meningkatkan kualitas hidup mereka di masa depan.

Presiden Prabowo Subianto melalui instruksinya kepada Kemensos ingin memastikan bahwa pembangunan Sekolah Rakyat tidak hanya memberikan akses pendidikan, tetapi juga menjunjung prinsip inklusivitas.

Dengan adanya sekolah ini, anak-anak yang sebelumnya sulit mengakses pendidikan diharapkan bisa mendapatkan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan mereka.

Dalam pelaksanaannya, pemerintah berencana untuk melakukan koordinasi erat antara Kemensos, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta pihak-pihak terkait lainnya.

Abdul Mu’ti optimistis bahwa dengan sinergi lintas kementerian, program ini dapat terlaksana sesuai dengan visi pemerataan pendidikan yang dicanangkan Presiden Prabowo.

“Ini adalah usaha kami bersama untuk menciptakan pendidikan yang merata dan bermutu bagi semua lapisan masyarakat. Kami berharap pelaksanaan Sekolah Rakyat dapat menjadi solusi nyata bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu,” tutup Abdul Mu’ti.

Baca Juga : Prabowo Ingin Bikin Kampung Haji di Makkah, Ini Alasannya!