Persita Hukum Suporter Usai Terjadi Penyerangan Batu ke Bus Persis Solo
Persita Tangerang memberikan hukuman kepada suporter atas insiden penyerangan batu terhadap bus Persis Solo pada Sabtu (28/1).
BaperaNews - Persita Tangerang memberi hukuman tegas kepada suporter yang terbukti menyerang bus Persis Solo usai Liga 1 di Stadion Indomilk Arena pada Sabtu (28/1) lalu.
Klub yang identik dengan warna ungu tersebut mengumumkan ada 7 orang yang terlibat dalam insiden penyerangan batu ke bus Persis Solo dan saat ini sudah diproses hukum. Sebelumnya pihak Persis Solo memang langsung melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian yang juga disetujui oleh Persita.
“Bentuk tegas tanpa ampunan akan dilakukan kepada oknum yang melakukan tindak kekerasan, anarkis, dan perilaku tidak baik yang bisa merugikan klub. Menyambung kejadian yang kemarin, Panpel sudah membuat laporan kepada polisi, ada 7 oknum yang diproses hukum dan telah ditahan. Manajemen dan Panpel akan melarang oknum tersebut masuk atau beraktifitas di Stadion Indomilk Arena seumur hidup” tegasnya melalui akun Twitter resminya.
Persita menyebut polisi akan tetap melakukan penyelidikan, tidak berhenti hingga 7 orang ini. “Siapa saja yang ikut ambil bagian akan kami proses secara hukum dan kami serahkan ke polisi” pungkasnya.
#TINDAKTEGAS ‼️
Pihak Manajemen, Panpel dan Kepolisian terus mengawal kejadian pelemparan bus tim Persis Solo setelah pertandingan kemarin (28/1) malam. pic.twitter.com/9TTLTGHSIl — Persita Tangerang (@Persitajuara) January 29, 2023
Baca Juga : Bus Persis Solo Dilempari Batu, Gibran Senggol PSSI dan Kapolri
Tindakan tegas ini berhubungan dengan insiden tidak menyenangkan yang dialami Persis Solo usai bertanding Liga 1 melawan Persita Tangerang. Laga berakhir dengan imbang tanpa gol. Usai bertanding, ketika hendak pulang, bus Persis Solo mendadak diserang sejumlah suporter Persita, kaca bus dilempari batu.
Di dalam bus terdapat pemain dan official, salah seorang official terluka akibat insiden penyerangan batu ke bus Persis Solo tersebut, kaca bus juga pecah karena ulah oknum. Persita kemudian menyatakan dengan tegas tidak akan memberi toleransi atas perbuatan ini.
“Saya yakin suporter Persita punya hubungan yang baik dengan suporter Persis Solo, namun sekarang dirusak oleh beberapa oknum. Sudah cukup kejadian semacam ini terjadi di sepakbola Indonesia, sekarang saatnya berbenah diri, saling merangkul antar suporter, sepakbola seharusnya jadi alat pemersatu, bukan untuk bermusuhan” tutur Presiden Persita Ahmed Rully.
Insiden penyerangan batu ke bus Persis Solo ini sempat disorot oleh Walikota Solo Gibran Rakabuming. Gibran berharap hal semacam ini bisa ditindak tegas, sebab menandakan beberapa oknum belum jera dengan rentetan tragedi sepakbola yang terjadi di Indonesia yang salah satunya ialah Tragedi Kanjuruhan dengan korban jiwa 135 orang, menurut Gibran, jika tidak diperbaiki, maka hanya tinggal tunggu waktu apes saja.
Baca Juga : Kronologi Bus Persis Solo Dilempari Batu Usai Laga Lawan Persita Tangerang