Penjelasan Lengkap Soal Tim Transformasi Yang Dibentuk FIFA, AFC, Dan Pemerintah
Pemerintah Indonesia bersama AFC dan FIFA akan segera membentuk tim transformasi khusus untuk memperbaiki tata kelola sepakbola nasional.
BaperaNews - Pemerintah Indonesia bersama AFC (Konfederasi Sepakbola Asia) membentuk tim transformasi khusus untuk memperbaiki tata kelola sepakbola nasional akibat adanya tragedi Kanjuruhan. Presiden Jokowi dalam pernyataan resminya pada (5/10) menjelaskan tim transformasi akan dibentuk bersama FIFA dan AFC.
Tim transformasi akan dibentuk secepatnya usai Presiden FIFA Gianni Infantino bertemu dengan Presiden RI Jokowi pada 18 Oktober 2022 mendatang.
Berikut penjelasan tentang tim tersebut.
Tugas Tim Transformasi :
- Membangun standar keamanan di stadion yang dipakai di seluruh wilayah Indonesia.
- Membuat standar protokol dan aturan keamanan oleh pihak kepolisian sesuai standar internasional.
- Memberi sosialisasi dan diskusi dengan klub-klub sepakbola Indonesia termasuk dengan perwakilan dari suporternya untuk mendapat saran dan masukan dan membuat komitmen bersama.
- Mengatur jadwal pertandingan dengan memikirkan resiko yang ada.
- Menghadirkan pendampingan para ahli.
Baca Juga : AFC Keluarkan Kebijakan, Bantu Timnas U-17 Lolos Piala Asia U-17 2023
Belum ada kepastian tentang masa lama kerja, “Bisa tiga atau enam bulan, bisa setahun, tergantung kemauan dan kesadaran kita. Saya rasa disitu jelas FIFA tidak memprioritaskan sanksi namun tim transformasi harus terjadi” jelas Menteri BUMN Erick Thohir.
Kantor tim transformasi juga akan berada di Indonesia, FIFA dan AFC juga akan berkantor di Indonesia.
Tim Tranformasi Bakal Melibatkan PSSI?
PSSI tidak disebut sebagai anggota tim transformasi, karena tim transformasi ini berasal dari pemerintah Indonesia dan FIFA secara langsung. Namun kemungkinan PSSI juga terlibat dalam sistem kerjanya karena PSSI juga bagian dari FIFA.
“Inikan internal pemerintah, sesuai Inpres Nomor 3 Tahun 2019, tentang Percepatan Pembangunan Sepakbola Nasional. Tapi di Kemenpora pasti dengan siapa harus melakukannya, semuanya dilibatkan mulai dari perancangan kurikulum, pembinaan usia dini, semuanya bersama PSSI” jelas Menpora Zainudin Amali.
“Terlepas dari beratnya kasus ini, dan fakta bahwa hal ini bisa saja mendapat sanksi dari FIFA, upaya untuk tindakan segera diusulkan dan dilakukan bersama dengan keterlibatan FIFA, AFC, serta pemerintah Indonesia untuk kemudian kolaborasi dengan PSSI” pungkasnya.
Diharapkan dengan adanya transformasi sepakbola Indonesia bisa semakin maju juga mengedepankan prinsip sportivitas, tidak hanya untuk para pemain namun juga menjadi dasar dari para suporter atau pendukungnya.
Baca Juga : Presiden FIFA Akan Datang Ke Indonesia Untuk Temui Jokowi