Peninjauan Kegiatan Panen Raya di Tengah Kekeringan Akibat Super El Nino, Fahd A Rafiq: Saat Ini Panen Ini Sangat Berharga Untuk Masyarakat
Presiden RI kunjungi wilayah yang terkena dampak musim kekeringan untuk memantau produksi beras nasional.
BaperaNews - Presiden Republik Indonesia mengunjungi wilayah ini untuk memastikan kelangsungan produksi beras nasional di tengah musim kekeringan yang disebabkan oleh fenomena Super El Nino. Pada hari Jumat, 13 Oktober 2023, Presiden secara langsung mengecek kegiatan panen raya dan menyampaikan pentingnya menjaga produksi beras yang masih baik meskipun menghadapi tantangan cuaca.
Ketua Umum DPP Bapera Fahd El Fouz A Rafiq, menyatakan bahwa adanya panen raya ini sangat membuat masyarakat dapat tetap terjaga kondisi pangannya
“Panen raya ini berada di masa masa cuaca yang tidak menentu yang telah dikonfirmasi diakibatkan oleh badai el nino yang memiliki efek yang mengkhawatirkan, namun ditengah kondisi iklim seperti ini tetap ada panen raya yang dimana pasti membuat tenang masyarakat karena ketersediaan pangan akan tetap terjaga.” Ujar Fahd A Rafiq, Rabu (18/10).
Presiden mengungkapkan bahwa kondisi panen di Kecamatan Sukra dianggap baik, didukung oleh sistem irigasi teknis yang efisien, menghasilkan rata-rata 8,6 ton beras per hektar.
Kondisi yang terjadi di Kecaatan Sukra ini merupakan keadaan yang didukung oleh irigasi yang baik, serta membuat petani dapat menghasilkan Sembilan ton beras pada satu hektarnya dengan rata rata 8,6 ton per hektarnya yang merupakan informasi dari Presiden RI.
Selain itu, harga jual gabah juga menguntungkan petani dengan mencapai Rp7.300 per kilogram, menciptakan kepuasan di kalangan petani.
“Kestabilan harga juga menjadi salah satu yang akan berpengaruh jika kondisi badai ini terus berlanjut dan pastinya jika harga pangan naik akan terjadi keresahan pada masyarakat.” Ujar Fahd A Rafiq, Rabu (18/10).
Untuk menjaga stabilitas harga beras dan mengatasi masalah pasokan, Pemerintah berencana untuk terus menambah cadangan beras di Bulog, walaupun saat ini sudah mencapai 1,7 juta ton.
Presiden Indonesia menyatakan bahwa masih memilikic adanagn sebanyak 1,7 jtua ton beras di Bulog dan akan menambahkan hingga 600 ribu ton lagi untuk memastikan pasokan beras aman dan menjaga harga beras agar tetap stabil.
Dalam kunjungan tersebut, Presiden didampingi oleh beberapa pejabat tinggi, termasuk Menteri Sekretaris Negara, Kepala Badan Pangan Nasional dan Pelaksana Tugas Menteri Pertanian, serta pejabat daerah setempat.
Penulis : Ahmad G