Pemerintah Bakal Sambungkan LRT DKI Dengan Stasiun Manggarai

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan bahwa pihaknya bersama pemerintah akan sambungkan rute LRT DKI Jakarta dengan Stasiun Manggarai.

Pemerintah Bakal Sambungkan LRT DKI Dengan Stasiun Manggarai
Pemerintah akan sambungkan LRT DKI dengan stasiun Manggarai. Gambar : ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

BaperaNews - LRT akan dihubungkan dengan Stasiun Manggarai. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan hal ini dilakukan usai pihaknya setuju dengan usulan dari Pejabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi.

Heru Budi menyebut saat ini Stasiun Manggarai memang diproyeksikan jadi stasiun sentral kereta api Jakarta yang bisa memenuhi kebutuhan transportasi umum berbasis rel baik jarak dekat maupun jauh. Heru kemudian usul untuk menyambungkan LRT DKI dari Stasiun Velodrom Rawangmangun ke Stasiun Manggarai dengan menambah rute lama menuju Stasiun Halim.

Usulan disampaikan ketika rapat internal yang dipimpin Presiden Jokowi tentang pengembangan LRT DKI dan LRT Palembang di Istana Presiden pada Rabu (2/11).

“Tadi usul pak Heru ke Manggarai, saya sangat setuju, kenapa? Karena Stasiun Manggarai kan jadi central station, jarak dekat dan jarak jauh semuanya termasuk kereta ke Bandara” ujarnya pada Rabu (2/11) usai rapat.

“Jadi kalau ada jalur lalu lintas tambahan dari Velodrom ke Manggarai, jumlah penumpang yang ke luar kota atau ke Bandara akan naik, sebaliknya, mereka yang dari Bandara ke Manggarai juga bisa forwarding dengan jalur utama yang relatif singkat” terangnya.

Stasiun Manggarai juga berada di lokasi strategis, di Tebet, Jakarta Selatan dengan luas 2,47 ha, terbesar di DKI Jakarta. Karena posisinya yang vital dan strategis, stasiun Manggarai dinilai cocok menjadi stasiun sentral untuk kereta jarak dekat maupun jauh dan akan lebih memudahkan penumpang jika dihubungkan dengan LRT.

Baca Juga : Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Kemenhub: Cuma Tempuh Waktu 4 Jam

Rencana Penyambungan Rute

Rencana penyambungan rute Velodrom – Manggarai untuk LRT DKI dilakukan sebelum pembangunan fase ketiga Stasiun Dukuh Atas. Heru Budi sendiri pada Jumat (28/10) menyebut belum bisa memastikan proyek kelanjutan LRT DKI Fase 2A sebab masih mempertimbangkan anggaran prioritas yang ada.

“Nanti kami lihat dulu apa bisa kami lanjutkan, kan bisa juga dilanjutkan Gubernur periode berikutnya tahun 2024” imbuhnya.

Heru menyebut pembahasan proyek LRT Fase 2A seharusnya melewati enam stasiun di segmen Britama, Sunter Timur, Artha Gading, Sunter Barat, Gelanggang Remaja, dan berakhir di JIS sepanjang 8,2 km. namun untuk anggarannya tidak tercantum di APBD DKI 2023.

Maka akan dilakukan pembahasan tersendiri, termasuk pilihan pembiayaan proyek yang menghubungkan Stasiun Pegangsaan Dua Kelapa Gading hingga JIS.

Baca Juga : PT KAI Luncurkan Layanan Face Recognition, Proses Boarding Cukup Pindai Wajah