Ngeri, Penis Bocah Riau Terpotong Saat Sunat Massal
Hal mengerikan datang dari seorang bocah yang berasal dari Kuantan Singingi, Riau, kelamin atau penisnya terpotong saat melakukan sunat massal.
BaperaNews - Seorang tenaga kesehatan melakukan kesalahan fatal pada seorang bocah dengan membuat kelamin terpotong ketika disunat. Bocah malang tersebut (korban) berasal dari Kuantan Singingi, Riau.
Batang penis terpotong ketika bocah tersebut ikut acara sunat massal di sebuah klinik swasta. Naasnya, salah seorang nakes berbuat kesalahan besar yang mengancam kesehatan reproduksi korban.
Kejadian kelamin terpotong terjadi di sunat massal Cerenti di Klinik Harapan Bunda pada Minggu (18/12), ketika disunat, bagian kepala penis bocah tersebut terpotong, akibatnya, sunat massal harus dihentikan, korban dirujuk ke rumah sakit.
Ternyata, Klinik tersebut tidak membuat izin acara kepada pihak kepolisian. “Tidak ada pemberitahuan kepada kita, izin keramaian juga tidak ada, ini kami sedang di lokasi kejadian” ujar Kapolsek Cerenti Iptu Irwan Fikri hari pada Selasa (20/12).
Pemilik klinik menggelar acara sunat massal dalam rangka perayaan ulang tahun anaknya. “Yang terpotong di ujungnya, pastinya bagaimana masih kami dalami karena korban sedang menjalani pertolongan di RS Pekanbaru” terangnya.
Baca Juga : Bocah 13 Tahun Kehilangan Paru-Paru Usai Alami Kecelakaan Di Taman Hiburan
Sunat dilakukan 7 perawat dan 1 dokter
Kepala Dinas Kesehatan Kuansing, Aswandi menjelaskan tenaga kesehatan yang melakukan sunat ialah tujuh orang perawat dan 1 orang dokter.
“Ketika disunat, korban didampingi orang tuanya, dia daftar sejak empat hari lalu, perawat yang menangani berasal dari Puskesmas Batang Peranap. Ketika penis bocah terpotong saat sunat massal tersebut, korban langsung dirujuk ke RSUD Telukkuantan, barang bukti berupa kepala penis yang terpotong juga dibawa ketika merujuk pasien” jelasnya.
Penis bisa disambung kembali
Ketua Umum Asosiasi Khitan Indonesia dr Darsono menyebut penis yang putus kemungkinan bisa disambung kembali jika yang terpotong sedikit, namun jika besar, maka tidak bisa.
“Kalau kepala penis terpotong sepertinganya itu bisa disambung dengan operasi, kalau lebih dari 6 ja jaringan udah mati biasanya. Biasanya kejadian itu (penis terpotong) terjadi karena orang yang melakukan atau tenaga kesehatannya belum mahir melakukan khitan” ungkapnya.
Diduga dokter yang melakukan khitan pada kelamin bocah terpotong saat sunat massal tersebut belum mahir. Hingga saat ini pihak klinik belum buka suara atas kasus kelamin bocah ini dan juga belum ada informasi seberapa panjang kepala penis korban yang terpotong ataupun tindakan apa yang telah dilakukan pihak rumah sakit untuk menolong korban.
Tentu orang tua korban berharap anaknya masih bisa tertolong dan lekas kembali sehat, penisnya bisa disambung dan normal seperti sedia kala, serta pihak yang bertanggung jawab di baliknya bisa diproses seadil mungkin.
Baca Juga : KUHP Baru: Buat Video Porno Untuk Pribadi Tidak Akan Dipidana