Makin Marak, Begini Modus-Modus Penipuan Lewat WhatsApp
Berbagai modus penipuan lewat WhatsApp saat ini sedang marak, pengguna WA diharap untuk berhati-hati terhadap pesan yang mencurigakan. Berikut modus-modus penipuan lewat WhatsApp.
BaperaNews - Aplikasi pesan instan WhatsApp (WA) memiliki banyak manfaat untuk komunikasi harian maupun bisnis, dengan WhatsApp, komunikasi bisa dilakukan mudah dan cepat. Juga memungkinkan penggunanya berkirim foto, video, atau suara dengan lancar.
Sayangnya, sejumlah orang justru memanfaatkan untuk bertindak kejahatan dengan melakukan penipuan, mencari kelengahan orang lain. Baru-baru ini ramai tentang modus penipuan di WhatsApp (WA), mulai dari pesan mendapat paket hingga undangan pernikahan.
Maka sebaiknya semua pengguna WhatsApp berhati-hati, tidak perlu merespon pesan mencurigakan atau dari orang tidak dikenal. Berikut 4 modus penipuan lewat WhatsApp yang perlu diwaspadai.
Baca Juga : Waspada! Ada Modus Penipuan Undangan Pernikahan untuk Sedot Rekening Via WhatsApp
4 Modus Penipuan Lewat WhatsApp:
-
Undangan digital
Yang terbaru dan viral ialah modus penipuan lewat WhatsApp untuk menyedot rekening seseorang dengan mengirim undangan pernikahan digital palsu. Pelaku mengirim file aplikasi yang diberi nama undangan nikah, meski demikian, file tidak berupa dokumen, file berformat .apk.
Jika file .apk tersebut dibuka, pelaku akan mendapatkan data pribadi korban untuk kemudian dipakai sebagai alat penyedot rekening. Maka wajib diperhatikan, jika memang mengirim undangan digital, biasanya berupa file gambar JPG atau PNG, bukan file .apk.
-
Kurir paket
Modus penipuan di WhatsApp (WA) yang sebelumnya juga pernah viral ialah pura-pura jadi kurir paket. Pelaku mengirim pesan kepada korban yang diincar bahwa ada paket dan meminta membuka file berjudul foto paket, file juga tidak berformat gambar, melainkan file .apk.
Jika calon korban terlanjur mengunduh atau membuka file tersebut, resikonya saldo m-Banking ludes. Sebab pelaku mencuri kode OTP rekening korban yang biasanya dikirim melalui SMS.
-
Tagihan PLN
Dilakukan pelaku mengatasnamakan perusahaan listrik Negara (PLN), pelaku modus penipuan di WhatsApp mengirim pesan palsu tentang cara mengecek tagihan listrik. Pesan yang dikirim juga berupa .apk. Jika dibuka calon korban, korban bisa tercuri data pribadinya termasuk data perbankan.
-
Mengirim Link
Modus penipuan lewat WhatsApp selanjutnya ialah dengan mengirim link di pesan, meminta calon korban membukanya. Biasanya pelaku menipu dengan memberi judul ada informasi promo atau informasi hadiah.
Kasus penipuan ini ramai terjadi di awal pandemi Covid-19 lalu, banyak pesan berantai mengaku mengirim kuota gratis padahal link yang dikirim ialah phising. Link palsu biasanya berakhiran .tk dan domain gratis lainnya.
Itulah sejumlah modus penipuan lewat WhatsApp (WA), terus waspada jika mendapat pesan dari orang tidak dikenal atau isi pesan yang meminta membuka link dan file lainnya agar tidak termakan tipuan pihak-pihak yang sengaja berbuat kejahatan.
Baca Juga : 3 Calon Fitur baru WhatsApp, Ada Shortcut Blokir Kontak