Freeport Bakal Pulihkan 2 Ribu Hektar Hutan Mangrove di Kalimantan
PT Freeport Indonesia bekerjasama dengan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Badan Restorasi Gambut Mangrove (BRGM) untuk rehabilitasi 2.000 hektar hutan mangrove di Kalimantan Timur.
BaperaNews - PT Freeport Indonesia (PTFI) bekerjasama dengan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Badan Restorasi Gambut Mangrove (BRGM) untuk rehabilitasi 2.000 hektar hutan mangrove di Kalimantan Timur.
Presdir PTFI Tony Wenas menyampaikan rencananya untuk menanam mangrove di lahan seluas 10.000 hektar sampai masa akhir tambang usai dilakukan tanda tangan nota kesepakatan dengan Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Lingkungan Hidup (PPKL) Sigit Reliantoro dan Sekretaris BRG, Ayu Dewi Utari di Pantai Melawai, Balikpapan.
Freeport pulihkan hutan mangrove di Kalimantan saat ini telah menanam 2,8 juta lebih mangrove di lebih dari 500 hektar tanah kawasan Muara Akjwa, Mimika, Papua Tengah untuk meningkatkan kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia di sekitar wilayah tersebut.
“PTFI punya tujuan yang sama dengan pemerintah untuk tingkatkan kesejahteraan lingkungan dan masyarakat di wilayah Indonesia. Adanya sinergi PTFI dengan KLHK dan BRGM ini bentuk komitmen tegas PTFI untuk bertanggung jawab dan memberi nilai tambah jangka panjang untuk masyarakat dan lingkungan” kata Tony Sabtu pagi (10/6).
Baca Juga : Siap-Siap! Pertamina Akan Luncurkan BBM Baru Pada Juni 2023
Hal senada disampaikan oleh Dirjen PKL Sigit bahwa freeport pulihkan hutan mangrove di Kalimantan ialah bagian dari program rehabilitasi pemerintah pada 600 ribu hutan mangrove di 9 provinsi prioritas termasuk di Kaltim.
Di Balikpapan, kegiatan freeport pulihkan hutan mangrove di Kalimantan ini juga jadi bagian dari peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023. Rencana kerjasama PTFI dan BRGM ini juga bagian dari Peta Jalan Rehabilitas Mangrove Nasional untuk mempertahankan bentang alam Indonesia dan mewujudkan ekonomi hijau.
“Pemerintah memberi apresiasi pada kesungguhan PTFI dan BRGM yang telah bersinergi wujudkan lingkungan lebih lestari” pungkas Sigit. Selain rehabilitasi mangrove, mereka juga memberi edukasi pada warga sekitar tentang pentingnya ekosistem mangrove.
“Jadi ada periode perawatan mangrove mulai T-0, T-1. T-2, itu sebabnya tidak mungkin dilakukan tanpa masyarakat, masyarakat juga ikut terlibat” sambung Siti.
“Dalam hal ini BRGM bekerjasama dengan PTFI untuk memulihkan ekosistem mangrove seluas 2.000 hektar ini juga sekaligus memberdayakan masyarakat mangrove di tingkat tapak” tutup Kepala BRGM Hartono.
BRGM, PTFI, dan KLHK ini menjalankan proses penanaman kembali mangrove bersama 30 perwakilan masyarakat. Kegiatan dilakukan di Desa Buluminung, Kelurahan Sotek, Kabupaten Penajam Paser Utara yang berada dekat dengan IKN Nusantara.
Baca Juga : Transjakarta Akan Melakukan Simulasi Operasional Rute Bandara Soekarno-Hatta