Daftar BUMN yang Bakal Merger Di Tahun 2025
Erick Thohir rencanakan penggabungan BUMN pada 2025, dari 47 menjadi 30 perusahaan, untuk efisiensi dan penguatan struktur korporasi, termasuk PT Pelni dan PT INKA.
BaperaNews - Menteri BUMN Erick Thohir kembali melakukan langkah strategis dengan rencana penggabungan sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di tahun 2025.
Langkah ini merupakan bagian dari program jangka panjang untuk menyederhanakan jumlah BUMN, dari 47 perusahaan saat ini menjadi 30 perusahaan ke depan.
Rencana merger ini menjadi salah satu dari 45 program yang akan didorong Kementerian BUMN selama lima tahun mendatang.
Erick Thohir menyebut bahwa konsolidasi BUMN bertujuan untuk menciptakan efisiensi dan memperkuat struktur korporasi.
"Mungkin ada 45 program yang akan kami dorong untuk lima tahun ke depan, termasuk konsolidasi dari 47 perusahaan menjadi 30," ujar Erick Thohir dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (24/12).
Baca Juga : Honda dan Nissan Resmi Merger, Termasuk Kerjasama Tekhnologi EV
Daftar BUMN yang Merger di Tahun 2025
Beberapa BUMN yang akan digabung di antaranya adalah:
1. PT Pelni (Persero) dan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero):
Kedua perusahaan ini akan dilebur ke dalam struktur PT Pelindo (Persero) yang selama ini bergerak di sektor pelabuhan.
2. PT INKA (Persero):
Perusahaan ini akan digabungkan ke dalam PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk memperkuat sektor transportasi kereta.
3. Holding BUMN Rumah Sakit:
Erick berencana mengintegrasikan holding ini ke dalam PT Bio Farma (Persero), perusahaan yang bergerak di bidang farmasi dan kesehatan.
4. Perum Perhutani:
Perusahaan ini akan menjadi anak usaha Holding BUMN Perkebunan, yang berada di bawah kendali PTPN III.
5. BUMN Karya:
- PT Waskita Karya (Persero) Tbk akan masuk ke dalam struktur PT Hutama Karya (Persero).
- PT Brantas Abipraya (Persero) dan PT Nindya Karya (Persero) akan digabungkan ke dalam PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
- PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) akan menjadi anak usaha PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP).
Dengan langkah ini, jumlah BUMN Karya yang semula terdiri dari tujuh perusahaan akan dikurangi menjadi hanya tiga.
Erick Thohir menjelaskan bahwa proses merger BUMN ini membutuhkan waktu yang berbeda-beda untuk setiap perusahaan, tergantung pada kajian dan kesiapan masing-masing.
"Ada yang bisa setahun, ada yang butuh dua tahun. Tetapi untuk Pelindo, Pelni, dan ASDP, misalnya, sudah mendapatkan dukungan dari Menteri Perhubungan. Ini bagian dari solusi untuk memperkuat sektor transportasi," katanya.
Baca Juga : XL Axiata dan Smartfren Resmi Gabung, Jadi XLSmart