Berubah Pikiran, FIFA Bolehkan Memakai Atribut LGBT Di Stadion

Setelah mendapatkan kecaman dari berbagai Timnas Eropa, kini FIFA mengizinkan para pemain untuk memakai atribut LGBT di stadion Piala Dunia 2022 selama pertandingan berlangsung.

Berubah Pikiran, FIFA Bolehkan Memakai Atribut LGBT Di Stadion
FIFA bolehkan memakai atribut LGBT di Stadion. Gambar : Unsplash.com/Dok. Raphael Renter

BaperaNews - Setelah mendapat ancaman dan protes dari berbagai Timnas Eropa, kini FIFA berubah pikiran, FIFA mengizinkan para pemain untuk memakai atribut LGBT di stadion Piala Dunia 2022 selama pertandingan berlangsung.

Adapun ancaman yang diberikan oleh beberapa Timnas adalah meninggalkan FIFA. Ancaman ini dikeluarkan Inggris, Denmark, dan Jerman terkait dengan larangan kampanye LGBT dengan memakai atribut pelangi pada gelaran Piala Dunia 2022 Qatar. 

Selain ancaman, FIFA mendapatkan bentuk protes dari Timnas Jerman setelah pertandingan melawan Jepang, seluruh pemain Timnas Jerman memperlihatkan gestur tutup mulut saat berfoto dengan tim. 

Menandakan pembungkaman aksi itu dilakukan oleh Jerman akibat tak bisa memakai atribut LGBT yang berupa sebuah ban kapten pelangi dalam pertandingan di Piala Dunia 2022. 

Aturan FIFA sebelumnya, dilarang bagi setiap kapten tim nasional menggunakan ban pelangi pada Piala Dunia 2022 Qatar, jika melanggar akan mendapat ganjaran kartu kuning. Namun, saat ini FIFA dikabarkan telah mengingatkan pemerintah Qatar agar mereka harus mengizinkan simbol pelangi masuk ke dalam stadion.

Sebagai informasi, Pelangi sendiri merupakan warna yang diasosiasikan pada komunitas LGBT yang ada di dunia.

Baca Juga : Dilarang Kampanye LGBT, Inggris, Jerman, dan Denmark Ancam Tinggalkan FIFA

Keselamatan para penonton dikhawatirkan karena diketahui pasukan keamanan di Emirat Timur Tengah telah memburu, menangkap, dan memukuli orang-orang LGBT dengan hubungan sesama jenis dilarang dan bahkan dapat dihukum mati.

Diskriminasi terhadap suporter Piala Dunia 2022 yang tergolong LGBT terbukti dengan terjadinya insiden yang paling mencengangkan pada Senin, (21/11) ketika sebuah topi ember pelangi dari suporter Wales disita dan seorang jurnalis ditahan karena mengenakan kaus dengan gambar sepak bola pelangi di atasnya.

Meski begitu, beberapa suporter Piala Dunia 2022 masih menunjukkan dukungan mereka terhadap komunitas LGBT dengan mengenakan pakaian pelangi saat menghadiri Piala Dunia.

Isu diskriminasi terhadap LGBT masih terus bergulir, hal ini menjadi alasan Timnas dari Eropa mengatakan pelarangan atribut LGBT di dalam stadion adalah salah satu bentuk diskriminasi dan menilai FIFA telah melanggar Hak Asasi Manusia (HAM).

Akibat beberapa insiden yang berkaitan dengan keamanan para suporter Timnas yang hadir di stadion, FIFA mencoba mengadakan pertemuan dengan Komite Tertinggi Pengiriman dan Warisan Piala Dunia 2022 Qatar.

Dalam pertemuan tersebut, FIFA mengatakan bahwa semua orang harus bisa disambut di turnamen tersebut. FIFA juga meminta kepada seluruh otoritas Qatar untuk segera mengakhiri kebijakannya terhadap pelarangan memakai atribut LGBT. Para petugas keamanan diminta untuk tidak lagi menghapus atribut LGBT yang ada di tubuh pemain, ataupun penonton. 

Baca Juga : Pakai Baju Seksi Di Piala Dunia 2022 Qatar Bisa Dipenjara