Viral! Pemilik Tempat Makan Diduga Cuci Piring Pakai Air Sungai Penuh dengan Sampah

Viral video pemilik tempat makan diduga mencuci piring pakai air sungai kotor di Palembang. Netizen khawatir soal kebersihan dan bahaya bagi kesehatan konsumen.

Nov 28, 2024 - 09:54 Updated: Nov 28, 2024 - 09:54

Viral! Pemilik Tempat Makan Diduga Cuci Piring Pakai Air Sungai Penuh dengan Sampah. Gambar : Tangkapan Layar X/@ilhampid

BaperaNews - Video yang menunjukkan seorang wanita, diduga pemilik sebuah tempat makan, mencuci piring menggunakan air kotor menjadi viral di media sosial.

Peristiwa cuci piring pakai air sungai tersebut diduga terjadi di Kota Palembang, Sumatera Selatan, dan langsung menuai reaksi dari netizen yang merasa khawatir dengan kebersihan tempat makan tersebut.

Dalam video yang beredar luas di platform TikTok, seorang wanita yang mengenakan baju merah tampak duduk di depan tumpukan piring kotor.

Dengan menggunakan gayung di tangannya, ia mengambil air yang terlihat keruh dan penuh dengan sampah, yang kemudian digunakan untuk membilas piring-piring bekas.

Setelah disiram dengan air kotor tersebut, piring-piring itu disusun di tempat baru, seolah-olah sudah bersih dan siap digunakan kembali. Tindakan tersebut tampaknya dilakukan tanpa menggunakan sabun atau bahan pembersih lainnya.

Video ini diunggah oleh akun TikTok @noname_27277, yang kemudian dibagikan oleh akun Lambeturah.

Dalam unggahannya, pengunggah video menuliskan komentar singkat, "Dak nafsu makan," yang artinya "Tidak nafsu makan" dalam bahasa Palembang, menunjukkan ketidaksetujuan terhadap praktik kebersihan yang terkesan sembarangan ini.

Tindakan tersebut segera memicu perdebatan di kalangan netizen, banyak dari mereka yang merasa terganggu dan prihatin dengan kebersihan tempat makan yang menggunakan cara tersebut untuk mencuci piring.

Beberapa netizen menanggapi dengan mengkritik tindakan tersebut. Salah satunya menyatakan, "Bukan cuma masalah airnya saja, lah masa cuci piring nggak pakai sabun?".

Menggunakan air kotor, seperti air sungai yang tercemar, dapat menyebabkan piring-piring tersebut tidak bersih secara maksimal dan berisiko menyebarkan kuman atau penyakit, apalagi jika tidak dibersihkan dengan sabun atau desinfektan yang memadai.