Terlalu Numpuk di Jakarta, Erick Thohir Bakal Sebar Kantor BUMN ke Daerah
Menteri BUMN, Erick Thohir, berencana untuk menyebar lokasi kantor BUMN ke daerah agar tidak terpusat di Jakarta.
BaperaNews - Menteri BUMN, Erick Thohir, berencana menyebar lokasi kantor BUMN ke daerah-daerah agar tidak terpusat atau menumpuk di Jakarta. Hal ini bertujuan agar BUMN juga bisa memberi kontribusi ke daerah.
Soal kantor BUMN apa yang akan disebar, Erick Thohir akan memetakan terlebih dahulu. Ia menyebut kantor BUMN seperti Biofarma dan Telkom dulunya di Jawa Barat namun kini justru pindah ke Jakarta.
“Salah satu yang saya lontarkan, saya rasa Komisi VI juga tidak keberatan adalah bagaimana agar BUMN tidak terpusat hanya di Jakarta tapi kantor BUMN yang di daerah itu juga harus dipikirkan kembali sehingga ada distribusi pajak untuk pemerintah daerah tersebut” kata Erick ketika rapat kerja bersama Komisi VI di Jakarta hari Kamis (14/9).
“Apa itu yang akan kita sebar kantor BUMNnya? tentu akan kita petakan kembali. Dulu Biofarma, Telkom. itu ada di Jawa Barat tapi sekarang terpusat di Jakarta” imbuhnya.
Menurutnya, wacana sebar kantor BUMN ke daerah agar tidak numpuk di Jakarta menjadi sesuatu yang perlu dibahas dan dikembangkan terlebih Erick ingin menyusun cetak biru BUMN.
Baca Juga : Ibu Kota Pindah ke IKN, Jakarta Bakal Ganti Nama Jadi 'DKJ'
“Tapi ini tentu diskusi yang bisa kita kembangkan. Mumpung kita sedang buat blueprint BUMN ke depan apa dengan cara konsolidasi ini kita artikan semua BUMN terpusat atau kita sebar kantor BUMN sesuai histori dari BUMN itu sehingga ada yang namanya kesinambungan pembangunan di daerah dan kita juga ada kontribusi kepada daerah” bebernya.
Erick berharap transformasi BUMN dalam beberapa tahun terakhir bisa membuat BUMN makin solid dan berdampak pada seluruh Indonesia, yang dampaknya bisa dirasakan langsung seluruh masyarakat Indonesia.
Dengan melakukan upaya sebar kantor BUMN ke daerah, bisa berpotensi meningkatkan pendapatan, pajak, juga membuka lapangan kerja bahkan wisata yang ada di daerah.
“Terlepas dari itu semua, kita punya net profit yang waktu itu hanya masuk Rp 13 triliun. Terbaru sudah Rp 250 triliun profitnya itu ada koreksi Garuda Rp 60 triliun. BUMN yang punya peran sebagai agen pembangunan juga harus kerjakan proyek nasional yang dampaknya bisa langsung dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia” tandas Erick Thohir.
Baca Juga : Lupa Bangun Akses Jalan ke Stasiun Kereta Cepat, Wamen BUMN Kecewa