Situs Militer Rusia Kebakaran, 200 Warga Dievakuasi
Kebakaran di lapangan latihan militer di Crimea mengakibatkan lebih dari 2.000 warga dievakuasi.
BaperaNews - Lapangan latihan militer kawasan Crimea, wilayah yang dicaplok Rusia kebakaran. Lebih dari 2.000 warga sipil yang tinggal di dekatnya dievakuasi pihak berwenang setempat.
Tidak dijelaskan secara rinci apa sebab kebakaran situs militer Crimea tersebut. Media Rusia melaporkan terdapat ledakan di kawasan itu, video menunjukkan gumpalan asap mengepul di langit.
Kebakaran terjadi beberapa hari usai Ukraina memakai drone atau pesawat tanpa awak untuk menyerang jembatan Kerch yang merupakan arteri pasokan militer utama dari Rusia ke Crimea yang diambil Rusia.
“Lebih dari 2.000 penduduk di 4 lokasi telah dievakuasi sementara, lokasi kebakaran di lapangan militer di Distrik Kirov” kata Gubernur Crimea Sergie Aksyonov.
Bagian jalan raya di Tavrida yang melintas di semenanjung Crimea itu telah ditutup sementara karena kebakaran. Pihak berwenang dan aparat terkait memadamkan api dan memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini sekaligus menyelidiki penyebab kebakaran.
Baca Juga : Menlu AS dan Menlu Rusia Kompak Pakai Batik Saat Pertemuan Dengan Jokowi
Aksyonov mengungkap pihak berwenang belum bisa sampaikan banyak keterangan tentang kebakaran situs militer Crimea karena masih lakukan evakuasi untuk warga. Warga yang berada di 4 kawasan pemukiman ada sekitar 2.000 orang yang semuanya harus ditolong segera untuk mencegah mereka dari bahaya dan dampak kebakaran.
Video diposting di akun Telegram media Izvestia menunjukkan kebakaran situs militer Crimea cukup besar, asap hitam nampak mengepul bergumal ke langit. Ledakan bahkan terdengar di sekitar kawasan selama lebih dari 2 jam.
Lalu lintas di sekitar lokasi dan antar daerah juga telah dialihkan untuk sementara, mencegah warga melintas untuk memudahkan pemadaman dan penanganan. Jalan Raya Tavrida yang menghubungkan pelabuhan Kerch, Crimea Timur menuju Sevastopol pantai Laut Hitam di bagian barat menuju TASS, kantor berita Rusia juga telah diamankan dan disterilkan.
Rusia sebelumnya mengambil wilayah Crimea pada tahun 2014. Ini ialah langkah yang diakui oleh komunitas internasional. Pemerintah Ukraina sendiri berulang kali menyatakan rencananya untuk merebut wilayah tersebut.
Perang masih berkecamuk antar kedua negara, tidak ada diskusi yang bisa mengatasinya. Masing-masing teguh pada pendiriannya. Rusia tidak ingin Ukraina bergabung dengan NATO. Sedangkan Ukraina bertekad ingin bergabung dengan NATO.
Hal ini membuat perang seolah sulit untuk berakhir. Rusia menyewa tentara bayaran untuk melancarkan perangnya, sedangkan Ukraina terus mendapat bantuan senjata dari negara barat.
Baca Juga : Pasukan Wagner Bakal Dikontrak Resmi Rusia