Review Film Pengabdi Setan 2: Communion, Dihantui Dengan Teror Ibu Sepanjang Masa

Film Pengabdi Setan 2: Communion sudah tayang di bioskop pada 4 Agustus 2022, dan film ini diberi tagline yakni dihantui teror ibu sepanjang masa.

Review Film Pengabdi Setan 2: Communion, Dihantui Dengan Teror Ibu Sepanjang Masa
Review film Pengabdi Setan 2: Communion. Gambar : Instagram/@jokoanwar

BaperaNews - Jadwal Penayangan hari pertama film Pengabdi Setan 2: Communion pada Kamis 4 Agustus 2022 langsung menarik perhatian publik. Bagaimana tidak? Belum genap satu penanyangan di bioskop, film sekuel pengabdi setan ini sudah berhasil ditonton lebih dari 500 ribu orang.

Hal ini diungkapkan langsung oleh sutradara Pengabdi Setan, Joko Anwar dalam unggahan instagramnya.

“Masih panjang perjalanan, tapi sampai dengan jam 16.00 hari ini, ada kabar baik dari Pengabdi Setan 2 teman-teman. Ini bisa terjadi karena doa dan dukungan teman-teman semua. Salam dari kami semua #pengabdisetan 2,” tulis Joko Anwar dalam keterangan unggahannya.

Dalam film pertamanya, keluarga dalam film ini kehilangan seorang nenek, ibu, dan adik kecil mereka. Peristiwa yang berakhir naas itu meninggalkan banyak pertanyaan untuk para keluarga lainnya. Dan kini, pekerjaan bapak yang serabutan juga tak luput dari pertanyaan anak-anaknya.

Rusun Mandara menjadi rusun kedua yang dihuni oleh keluarga ini. Pindahnya keluarga Rini ke Rusun Mandara lantaran pada rusun sebelumnya, Rini menilai tetangga disekitarnya terlalu kepo dengan urusan orang lain.

Mencoba belajar dari pengalaman sebelumnya, keputusan tinggal di rusun dianggap bisa lebih memudahkan untuk meminta bantuan kalau terjadi sesuatu. Tapi rupanya, keluarga ini tidak menyadari bahwa tinggal bersama banyak orang mungkin juga sangat berbahaya, apabila tidak mengenali latar belakang tetangga lainnya.

Dan sebuah peristiwa pada satu malam keluarganya kembali harus menyelamatkan diri. Film sekuel ini mengungkap sejumlah misteri yang selama ini mereka cari tahu. Bagaimana kehidupan keluarga ini setelah melewati peristiwa mengerikan, disajikan dalam Pengabdi Setan 2: Communion dengan garapan Joko Anwar.

Baca Juga : Rekomendasi Film, Serial, hingga Drama Korea Netflix Sepanjang Bulan Agustus 2022

Ketika peristiwa mengerikan kembali terjadi, Rini dan kedua adiknya makin kuat mencurigai ayah mereka sendiri yang tidak pernah mau benar-benar terbuka. Kali ini Joko menyajikan sejumlah adegan dibiarkan terbuka begitu saja tanpa penjelasan lebih.

Pengabdi Setan 2 bukan lagi tentang Ibu, sisir, dan loncengnya. Kendati demikian, kehadiran benda-benda itu begitu melekat hingga akhir cerita dan cocok dengan tagline film mereka yakni ‘Teror ibu sepanjang masa’.

Teror yang belum selesai dan makin mengganggu ini tak lagi bersumber dari suara lonceng dari kamar Ibu di lantai atas yang kudu dijangkau lewat anak tangga kayu yang berderit. Masih ada suara dan lagu dari radio, tayangan berita dan pemutaran lagu Rayuan Pulau Kelapa yang memperkuat suasana lawas di saat sumber hiburan demikian terbatas.

Agak lain dengan Pengabdi Setan yang sesekali saja menampilkan sosok tak kasat mata, penampakan yang ditampilkan jauh lebih banyak, mengimbangi lebih banyak karakter yang dihadirkan dalam film ini. Seolah masing-masing menghadapi sendiri ketakutan dan rahasia yang ingin diungkap. Hal ini didukung juga dengan latar waktu yang membuat suasana semakin mencekam.

Dalam Pengabdi Setan 2: Communion, Joko Anwar menunjukkan kepiawaiannya menyuguhkan sebuah film horor yang lengkap bukan hanya bertumpu pada upaya asal mengagetkan dan menakutkan penonton saja dengan menempatkan penampakan hantu atau musik yang rada mengganggu.

Jika film pertamanya mengacu pada film lawas berjudul serupa, Joko berhasil melanjutkan cerita dan mengembangkannya jadi sebuah pertunjukkan yang lebih matang. Bagi yang sudah menonton mungkin akan bersepakat kalau Pengabdi Setan 2 ini berkali lipat lebih seram dari yang pertama.

Baca Juga : Hadir Lebih Seram dan Menegangkan, Simak Sinopsis Pengabdi Setan 2: Communion