Profil Yati Pesek, Seniman hingga Pelawak Legendaris yang Dilecehkan oleh Gus Miftah

Simak profil hingga perjalanan karier Yati Pesek, seniman legendaris Yogyakarta, yang menjadi sorotan setelah candaan Gus Miftah dianggap merendahkan dirinya.

Profil Yati Pesek, Seniman hingga Pelawak Legendaris yang Dilecehkan oleh Gus Miftah
Profil Yati Pesek, Seniman hingga Pelawak Legendaris yang Dilecehkan oleh Gus Miftah. Gambar : Suara.com/Putu sastrosoendjojo

BaperaNews - Yati Pesek, seorang seniman dan pelawak legendaris asal Yogyakarta, menjadi sorotan publik setelah video lama yang menampilkan pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman, atau Gus Miftah, viral di media sosial. 

Dalam video tersebut, Gus Miftah diduga melontarkan candaan yang dianggap merendahkan Yati Pesek. Peristiwa pelecehan itu terjadi dalam sebuah acara wayang kulit beberapa tahun lalu.

Dalam video yang beredar, Yati Pesek hadir sebagai sinden di acara wayang kulit yang digelar oleh dalang Ki Warseno. Yati menyanyikan tembang Jawa berjudul Bajing Loncat, namun setelahnya, Gus Miftah memberikan komentar yang dianggap tidak pantas.

Ia melontarkan guyonan bernada ejekan yang melibatkan kata "bajingan," kemudian menyebutkan bahwa dirinya bersyukur Yati memiliki wajah "jelek." 

Gus Miftah juga menambahkan bahwa jika Yati cantik, ia mungkin menjadi pekerja seks komersial.

Yati Pesek yang tersinggung dengan candaan tersebut sempat memberikan balasan dengan nada kesal. Dalam momen tersebut, ia bahkan mengingatkan Gus Miftah bahwa meskipun lebih muda, ia tetap menghormatinya sebagai guru.

Namun, komentar Gus Miftah justru semakin dianggap merendahkan. Insiden ini memicu kecaman dari berbagai pihak karena dinilai tidak menghormati posisi Yati sebagai seniman senior.

Baca Juga : Gus Miftah Sambangi Rumah Sunhaji Penjual Es Teh: Abah Minta Maaf Sama Kang Son

Profil Yati Pesek

Yati Pesek lahir di Yogyakarta pada 8 September 1952. Ia berasal dari keluarga seniman, di mana ayahnya merupakan seorang pengrawit dan ibunya adalah penari. Bakat seninya mulai diasah sejak kecil dengan belajar menari dari ibunya serta sejumlah guru tari, seperti R.M. Joko Daulat dan Basuki Koeswaraga.

Perjalanan Karier

Yati memulai karier seninya pada 1964 dengan bergabung dalam komunitas Wayang Orang Jati Mulya. Ia kemudian berkiprah di berbagai tobong seni seperti Panca Murti dan Sari Budaya.

Namanya mulai dikenal luas pada 1980 setelah bergabung dengan acara sandiwara jenaka di TVRI Yogyakarta. Kesuksesan tersebut membuka jalan bagi Yati untuk berperan dalam sejumlah film, termasuk Serangan Fajar (1982) dan serial Kiprah Anak Dalang (1984).

Pada akhir 1980-an, Yati turut mengembangkan inovasi seni pertunjukan wayang kulit bersama Ki Manteb Sudarsono. Pada 1990-an, ia bergabung dengan Ketoprak Plesetan, membentuk Trio Plesetan bersama Marwoto dan Daryadi.

Selain di dunia seni pertunjukan, Yati juga dikenal lewat iklan obat maag Konimaag (1997–1999) dan acara Limbuk Cangik di Indosiar pada 2003.

Karya dan Padepokan

Pada 2005, Yati mendirikan Padepokan Yati Pesek di Manisrenggo, Klaten, Jawa Tengah. Berlokasi di lahan seluas 5.000 meter persegi, padepokan ini menjadi pusat kegiatan seni dalang di Solo dan Yogyakarta.

Karya terbaru Yati adalah perannya dalam serial web Pertaruhan the Series 2 (2023), di mana ia tampil sebagai Bude Tatik.

Baca Juga : Gus Miftah Minta Maaf dan Janji Akan Berangkatkan Sunhaji Umrah Beserta Istri dan 2 Anaknya