Aksi Demonstrasi Dilakukan Hari Ini, Beberapa Sekolah di Jakarta Diliburkan
Aksi demonstrasi GPKR di depan Gedung DPR/MPR Senayan, Jakarta, mendesak tuntutan akan keadilan dan kedaulatan rakyat di tengah dugaan pelanggaran dalam Pemilu 2024. Baca selengkapnya di sini!
BaperaNews - Demo hari ini dilakukan oleh Gerakan Penegak Kedaulatan Rakyat (GPKR) di depan Gedung DPR/MPR Senayan, Jakarta, sebagai respons terhadap dugaan pelanggaran konstitusi, hukum, dan etika politik dalam penyelenggaraan Pilpres atau Pemilu 2024.
Demonstrasi yang dimulai setelah zuhur dan berlangsung hingga salat magrib berjemaah ini merupakan bagian dari serangkaian aksi yang dilakukan oleh GPKR dalam menuntut keadilan dan kedaulatan rakyat.
Sejumlah tokoh nasional, termasuk Presidium GPKR M. Din Syamsuddin, menyuarakan pentingnya aksi ini sebagai upaya memperbaiki kerusakan yang diduga dilakukan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dianggap telah merusak demokrasi dengan membangun dinasti politik melalui jalur demokrasi yang cacat.
"Demo nanti adalah Aksi Rakyat Berdaulat Menggugat Pemilu/Pilpres Cacat yang tentunya tidak hanya sekali dilakukan, namun akan diikuti dengan aksi-aksi berikutnya," tegas Din Syamsuddin.
GPKR menyerukan partisipasi semua komponen masyarakat, termasuk akademisi, ulama, dan mahasiswa, dalam memperjuangkan perbaikan sistem politik Indonesia. Mereka menegaskan bahwa perbaikan tersebut memerlukan upaya yang berkelanjutan.
Koordinator lapangan Moh Jumhur Hidayat menjelaskan bahwa aksi tersebut akan diikuti oleh masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia, menunjukkan semangat bersama untuk menegakkan keadilan.
Sebelumnya, massa yang tergabung dalam GPKR juga telah melakukan aksi di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, menolak hasil Pemilu 2024 yang dianggap penuh dengan kecurangan.
Baca Juga: Hasil Pemilu 2024, Prabowo Kalahkan Anies di DKI Jakarta
Mereka mendesak DPR untuk menggunakan hak angket dalam menyelidiki dugaan pelanggaran tersebut. Din Syamsuddin menekankan bahwa aksi ini tidak berkaitan dengan paslon manapun, melainkan sebagai bentuk dukungan moril terhadap keadilan dan kedaulatan rakyat.
"Tidak ada kaitan dengan paslon 01 atau 03, tapi karena kedaulatan rakyat sudah dirusak," tegas Din Syamsuddin.
Protes dalam demo tersebut tidak hanya terfokus pada Jokowi, namun juga melibatkan tokoh-tokoh seperti Hakim Konstitusi Anwar Usman, Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari, dan Ketua Bawaslu Rahmat Bagja.
Massa yang berkumpul bahkan melakukan aksi membakar spanduk besar bergambar wajah-wajah tersebut sebagai bentuk ketidakpuasan terhadap sistem politik yang dinilai tidak adil.
Imbas dari demo hari ini, beberapa sekolah di Jakarta memutuskan untuk memberikan libur kepada siswanya untuk menghindari kemungkinan gangguan akibat demo tersebut. Bahkan, ada beberapa sekolah yang tengah menggelar ujian sekolah.
Hal ini menunjukkan dampak dari aksi demonstrasi yang diselenggarakan oleh GPKR. Meskipun demikian, aksi tersebut tetap dilakukan secara damai dan terorganisir.
Dengan aksi demonstrasi hari ini, GPKR menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan keadilan dan kedaulatan rakyat dalam menyikapi dugaan pelanggaran yang terjadi dalam Pemilu 2024.
Para peserta aksi berharap bahwa tuntutan mereka akan didengar dan direspons oleh pihak berwenang sehingga dapat terwujudnya perbaikan sistem politik yang lebih transparan dan adil bagi masa depan Indonesia.
Demonstrasi ini menjadi bagian penting dalam dinamika politik Indonesia, menunjukkan keberanian rakyat dalam memperjuangkan hak-haknya demi menciptakan masa depan yang lebih baik.
Baca Juga: Massa Apdesi Demo Bakar Spanduk dan Lempar Batu di Gedung DPR RI