Asteroid Raksasa Akan Tabrak Bumi Saat Hari Valentine Tahun 2046

Sebuah asteroid raksasa akan menabrak planet bumi saat hari Valentina tahun 2046, namun diprediksi tidak akan menimbulkan bahaya.

Asteroid Raksasa Akan Tabrak Bumi Saat Hari Valentine Tahun 2046
Asteroid Raksasa Akan Tabrak Bumi Saat Hari Valentine Tahun 2046. Gambar : Freepik.com/Dok. Kjpargeter

BaperaNews - Planet bumi diperkirakan akan ditabrak asteroid raksasa pada hari Valentine tahun 2046. Asteroid raksasa tersebut saat ini masuk daftar resiko Badan Antariksa Eropa (ESA) sebagai peringkat satu skala Torino (skala untuk kategori bahaya benturan benda dekat bumi).

“Penemuan rutin dimana lintasan diperkirakan tidak timbulkan bahaya yang tidak biasa di bumi. Perhitungan saat ini menunjukkan sangat tidak mungkin tak ada alasan untuk perhatian publik.

Peristiwa asteroid tabrak bumi ini terjadi rata-rata 100 ribu per tahun atau kurang sering, NASA akan ingatkan publik jika mencapai skala 3” bunyi skala Torino tersebut.

Asteroid sebesar menara Pisa Italia itu punya peluang 1 : 560 untuk menabrak bumi pada 14 Februari 23 tahun ke depan pukul 16.44 ET, namun belum diketahui dimana lokasi jatuhnya.

Zona yang mungkin jadi sasarannya ialah Samudra Hindia ke Samudra Pasifik, dari barat hingga timur Amerika Serikat yakni Hawaii, Los Angeles, atau Washington DC.

Baca Juga : BMKG: Indonesia Akan Alami 2 Hari Tanpa Bayangan di Tahun Ini

Jika peristiwa asteroid tabrak bumi ini terjadi, akan sebanding dengan peristiwa Tunguska 12 megaton yang menabrak ke Siberia 114 tahun yang lalu. Asteroid akan hasilkan ledakan nuklir yang menghancurkan, jika jatuh di hutan akan hancurkan 80 juta pohon.

Namun para ilmuwan yakin benturan tidak akan berdampak banyak pada bumi ini. Asteroid raksasa baru ditemukan beberapa hari lalu, para ilmuwan akan lanjutkan analisisnya untuk tentukan karakteristik yang lebih tepat, untuk ukurannya diperkirakan mencapai 50 meter, sekitar seukuran kolam renang olimpiade.

“Kami sudah melacak asteroid baru bernama 2023 DW, dia punya peluang kecil untuk menabrak bumi pada tahun 2046. Seringkali saat objek baru ditemukan, butuh beberapa minggu untuk mencari data untuk mengurangi ketidakpastian prediksi, emprediksi orbitnya hingga beberapa tahun ke depan secara memadai” bunyi pernyataan NASA di Twitter @AsteroidWatch.

Akun tersebut menambahkan, analis orbit NASA akan terus memantau 2023 DW dan akan memperbarui prediksinya jika lebih banyak data masuk.

Jika diketahui ada resiko lebih tentang menabraknya 2023 DW ke bumi, ini akan jadi peluang untuk NASA menerapkan sistem defleksi asteroidnya di pesawat ruang angkasa Double (DART).

Teknologi tersebut berhasil diuji ketika penghancuran pesawat ruang angkasa ke asteroid Dimorphos orbit dari Didymos, NASA menggunakan kekuatan tabrakan untuk merubah arah batuan.

Baca Juga : Sejumlah Fenomena Matahari Yang Terjadi Pada 2023, Beserta Jadwalnya