Anggota TNI Tewas dalam Baku Tembak dengan KKB di Maybrat Papua Barat

Sekelompok anggota TNI ada yang tewas dalam baku tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata / KKB di Kabupaten Maybrat Papua Barat pada Kamis (20/1/22).

Anggota TNI Tewas dalam Baku Tembak dengan KKB di Maybrat Papua Barat
Ilustrasi Penembakan. Gambar : Freepik.com/ Dok. Senivpetro

BaperaNews - Kelompok Kriminal Bersenjata / KKB di Kabupaten Maybrat Papua Barat kembali menyerang, beberapa anggota TNI terkena baku tembak dalam insiden baku tembak tersebut dan ada satu anggota TNI yang gugur. Baku tembak mulai terjadi pada hari Kamis jam 07.00 WIT berlokasi pertengahan kampung Kamat dan kampung Faan Kahrio  Distrik Aifat Timur Tengah. Hal ini disampaikan oleh Kolonel Arm Hendra Pesireron, Kepala Penerangan Kodam XVIII Kasuari.

“Benar insiden baku tembak tersebut telah terjadi di Distrik Aifat Maybrat, awalnya anggota TNI Yonzipur 20 PPA akan menjalankan tugas memperbaiki jembatan serpas di daerah Kampung Faan Kahrio, saat menuju lokasi jembatan anggota TNI terkena baku tembak oleh kelompok separatis, korban yang terkena baku tembak langsung dievakuasi dengan menggunakan helikopter jam 14.14 WIT ke RSAL Sorong” jelas Hendra.

Berikut daftar nama TNI yang tertembak :

  1.       Serda Miskel – meninggal dunia, terkena tembakan di perut bagian kanan.
  2.       Seda Darusman – 1 luka tembak di bagian lengan kiri.
  3.       Prada Aziz – 1 luka tembak di bagian tangan kanan.
  4.       Prada Ibrahim – 3 luka tembak yakni paha kanan, pundak kanan, dan lengan kiri.

Baca Juga : Tiga Pengeroyok Anggota TNI AD hingga Tewas Ditetapkan Jadi Tersangka, Dua Pelaku Masih DPO

Anggota TNI yang menjadi korban baku tembak kini semuanya menjalani perawatan intensif di RS dan anggota TNI lainnya masih berjaga di lokasi dan mengamankan penduduk sekitar.

Kapolda Papua Irjen Mathius memerintahkan jajarannya untuk tidak membalas serangan baku tembak jika KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) menyerang dan meminta agar mengupayakan lebih banyak bertahan, hal ini dilakukan dengan judul operasi Damai Cartenz 2022.

“Sebelumnya ketika ada kasus baku tembak kita selalu aktif merespons, hal ini terkadang ada sisi negatifnya, KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) jadi memanfaatkan momen ini untuk menjatuhkan Pemerintah” kata Mathius dalam keterangannya pada hari Selasa 18 Januari 2022 lalu.

Sebab itu ia berharap TNI dan polisi bisa memberi pendekatan persuasif dalam menangani KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) tersebut. Mathius juga berharap bisa memberi edukasi untuk KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata)  agar mereka mau menyerahkan diri dan kehidupan masyarakat Papua bisa kembali normal.

Operasi damai ini akan dilaksanakan dengan melibatkan 1.925 anggota TNI dan Polisi, pemerintah berharap bisa menjalin fungsi pembinaan dan juga hubungan masyarakat untuk bisa memberi edukasi bahwa semua warga Papua adalah juga merupakan bagian dari warga Negara Indonesia.