Indonesia Gandeng Prancis Buat Satelit Satria 1
Indonesia berencana buat satelit Satria 1 dengan menggandeng negara Perancis dalam proses pengembangannya. Proyek akan rampung pada pertengahan tahun 2023 mendatang.
BaperaNews - Rencananya, Indonesia akan mengembangkan Satelit Satria 1 dengan menggandeng negara Perancis dalam proses pengembangannya. Hal ini ditandai dari adanya komunikasi lebih lanjut dengan pihak Perancis melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.
Menurut keterangan tertulis pada tanggal 27 Oktober 2021 dari Johnny G Plate (Menteri Komunikasi dan Informatika) bahwa Project Review Meeting akan segera diagendakan dan dilakukan ke Perancis. Untuk tahap pertama akan dilakukan evaluasi lebih lanjut perihal perkembangan dari proses produksi yang dilakukan dalam membuat Satelit Satria 1.
“Pembahasan dan kerjasama yang kami lakukan dengan pihak Perancis ini merupakan tindak lanjut dari instruksi sebelumnya telah diberikan oleh Presiden Joko Widodo. Presiden mempunyai keinginan dalam hal penguatan telekomunikasi dengan menjalin hubungan dan kerjasama yang baik dengan negara lain sehingga bisa saling bertukar pandangan dalam hal teknologi terbarukan serta dapat memajukan bangsa,” kata Johnny G Plate (Menteri Komunikasi dan Informatika).
“Presiden memberikan arahan strategis dimana infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi harus dikembangkan di Indonesia. Sesuai dengan instruksinya, pengembangan roadmap digital Indonesia harus segera dilakukan,” tambahnya.
Untuk target pengerjaan dari Satelit Satria 1 ini rencananya akan rampung digarap kira – kira pada pertengahan tahun 2023 mendatang.
Saat ini pihak Kementerian Komunikasi dan Informatika juga tengah ngebut mengerjakan segala infrastruktur penunjang di Indonesia. Sehingga saat Satelit Satria 1 selesai dikerjakan dan mengorbit, diharapkan bisa langsung diaplikasikan. Intinya baik satelit dan infrastruktur pendukungnya dikerjakan secara bersamaan.
“Kita sangat mengharapkan, proses mengorbitnya Satelit Satria 1 bisa terlaksana sesuai dengan jadwal di pertengahan tahun 2023. Kemudian untuk proses operasi komersialnya bisa dilakukan pada kuartal ke 3 tahun 2023,” tutur Johnny G Plate (Menteri Komunikasi dan Informatika).
Kementerian Komunikasi dan Informatika pun juga menjelaskan bahwa pihaknya akan meminta bantuan Perancis dalam hal pengembangan pusat data pemerintah. Kini, kerjasama pembangunan pusat data pemerintah ini sudah sampai tahap akhir.
“Saat ini kami juga telah melakukan komunikasi dan diskusi lebih lanjut perihal pusat data pemerintah (government cloud) dengan pihak Duta Besar terkait kerjasama dengan pihak Perancis yang sudah mencapai tahap akhir,” ucap Johnny G Plate (Menteri Komunikasi dan Informatika).