Fakta Minum Air Hujan, Aman Atau Tidak?
Air hujan seringkali dianggap sebagai penyebab sakit dan air hujan ialah air murni yang boleh diminum langsung, simak fakta minum air hujan menurut BMKG dan BRIN.
BaperaNews - Meski saat ini musim kemarau, hujan masih sering turun di berbagai wilayah Indonesia yang bahkan menyebabkan banjir di sejumlah wilayah. Air hujan sendiri seringkali dianggap sebagai penyebab sakit pilek dan flu terutama bagi anak-anak. Namun ada juga yang menganggap air hujan ialah air murni yang boleh diminum langsung.
Benarkah demikian? Berikut faktanya yang disampaikan oleh BMKG dan BRIN.
BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika) beberapa waktu lalu menyampaikan prediksi cuaca bahwa di sisa akhir tahun 2022 ini Indonesia akan menjalani masa kemarau basah, yakni musim kemarau namun tetap ada hujan.
Air hujan kemudian dimanfaatkan untuk cadangan air, mulai dari kepentingan pertanian, rumah tangga, bahkan air minum.
Namun peneliti dari BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) Ignasius Sutapa menyebut air hujan tidaklah layak untuk dimanfaatkan secara langsung oleh manusia.
“Rata-rata kalau ditampung tidak layak dipakai untuk kebutuhan manusia karena pH nya terlalu rendah atau tingkat asamnya tinggi” ujarnya. pH sendiri ialah indikator keasaman dengan skala 1-14. pH 7 artinya netral, di bawah 7 artinya asam, dan di atas 7 artinya basa.
Baca Juga : Kenapa Air Laut Asin? Mari Simak Penjelasannya!
Sedangkan air hujan sifatnya asam karena berasal dari beragam perpaduan yakni asap kendaraan, industri, hingga bencana seperti gunung meletus dan kebakaran hutan.
Sejumlah polutan seperti NO2, SO2, dan CO2 membuat hujan bersifat asam, senyawa tersebut paling banyak ditemukan di kota besar seperti Jakarta.
Senyawa-senyawa itulah yang menguap ke udara membentuk awan hingga akhirnya turun kembali ke bumi sebagai air hujan. Terkait pemanfaatan, Ignasius menyebut tidaklah cocok untuk dipakai secara langsung.
Memakai air hujan misalnya langsung untuk mandi, membuat gigi cepat keropos dan kulit iritasi.
Air hujan juga tidak boleh langsung diminum oleh manusia karena sifat asamnya tadi. Untuk bisa memanfaatkan air hujan, harus ada prosesnya dahulu.
“Bukan berarti tidak bisa digunakan, tapi kualitasnya harus ditingkatkan, kalau ada kotoran difilter, ada bakteri disinfektan, kalau pHnya rendah ditingkatkan” jelasnya.
Sedangkan air hujan untuk kebutuhan pertanian seperti untuk perairan di perkebunan dan sawah boleh langsung dipakai, tidak perlu melewati proses perbaikan kualitas terlebih dahulu.
Jadi, hindari memakai air hujan untuk mandi, minum, ataupun kebutuhan rumah tangga ya, lebih baik memanfaatkannya untuk pertanian kecuali jika Anda punya alat atau teknik khusus untuk memperbaiki kualitasnya.
Baca Juga : Sering Disepelekan, Ini Bahaya Penyakit Flu Bagi Anak-Anak Hingga Orang Dewasa