Fahd A Rafiq Mendorong Pemerintah untuk Mempercepat Penanganan Banjir di Berbagai Daerah
Fahd A Rafiq, Ketua Umum DPP Bapera, menyoroti perlunya penanganan banjir yang tidak hanya berfokus pada pemulihan infrastruktur, tetapi juga memperhatikan dampak sosial bagi masyarakat terdampak.
BaperaNews - Banjir merupakan bencana alam yang secara periodik mengancam kehidupan dan infrastruktur di berbagai daerah di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Dampaknya tidak hanya merugikan secara ekonomi tetapi juga menyebabkan kerugian manusia, kehilangan nyawa, dan trauma bagi masyarakat yang terkena dampaknya.
Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk mempercepat penanganan banjir dan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman ini.
Salah satu langkah yang harus diambil oleh pemerintah adalah meningkatkan infrastruktur pengendalian banjir. Hal ini meliputi pembangunan tanggul, saluran air yang memadai, dan sistem drainase yang efisien.
Infrastruktur ini harus dirancang dan dibangun dengan mempertimbangkan perubahan iklim yang semakin ekstrem, sehingga dapat mengatasi banjir yang semakin parah dan sering terjadi.
Selain itu, pemerintah juga perlu meningkatkan pengelolaan sungai dan DAS (Daerah Aliran Sungai). Penebangan hutan yang tidak terkendali dan pemukiman liar di sepanjang sungai dapat menyebabkan aliran air yang tidak terkendali saat hujan deras, meningkatkan risiko banjir.
Pengelolaan yang baik terhadap hutan dan DAS akan membantu dalam menjaga keseimbangan alam dan mengurangi risiko banjir.
Pendidikan dan kesadaran masyarakat juga merupakan faktor penting dalam mengurangi risiko banjir. Pemerintah harus melakukan kampanye penyuluhan tentang pentingnya menjaga lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan, dan mematuhi peraturan pembangunan yang aman.
Selain itu, pelatihan kesiapsiagaan dan evakuasi juga harus dilakukan secara teratur agar masyarakat dapat menghadapi banjir dengan lebih siap dan efektif.
Ketua Umum DPP Bapera Fahd El Fouz A Rafiq menyampaikan bencana banjir mengakibatkan dampak sosial dan ekonomi. Penanganan banjir juga harus selalu diperhatikan termasuk daerah-daerah terpencil.
"Banjir sering kali mengakibatkan dampak sosial dan ekonomi yang sangat merugikan bagi masyarakat yang rentan. Pemerintah harus terus menekankan pentingnya penanganan banjir yang memperhatikan kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat, terutama mereka yang berada di daerah-daerah terpencil dan miskin. Perlindungan sosial, pemulihan ekonomi, dan relokasi yang layak bagi korban banjir harus menjadi bagian dari rencana penanganan yang komprehensif," ujar Fahd A Rafiq, Kamis (14/03)
Selain itu, pemerintah juga perlu meningkatkan sistem peringatan dini banjir. Teknologi seperti sensor cuaca dan pemantauan sungai dapat membantu dalam mendeteksi potensi banjir dengan lebih cepat, sehingga memungkinkan langkah-langkah mitigasi yang tepat dapat diambil lebih awal.
Sistem peringatan dini yang efektif akan membantu mengurangi kerugian manusia dan materi akibat banjir.
Terakhir, kerja sama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat sangat penting dalam menghadapi masalah banjir. Koordinasi yang baik antara berbagai pihak akan memungkinkan upaya penanganan banjir dilakukan secara efisien dan terkoordinasi.
"Harapan saya adalah upaya penanganan banjir tidak hanya berhenti pada pemulihan infrastruktur, tetapi juga memperhatikan dampak sosial bagi masyarakat yang terkena dampak. Saya berharap akan ada langkah-langkah konkret untuk melindungi masyarakat terdampak, memberikan bantuan yang tepat waktu, dan memastikan bahwa mereka dapat pulih secara sosial dan ekonomi setelah bencana," ujar Fahd A Rafiq, Kamis (14/03)
Dalam kesimpulannya, penanganan banjir membutuhkan langkah-langkah yang komprehensif dan terpadu dari pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait lainnya. Dengan upaya bersama dan komitmen yang kuat, kita dapat mempercepat penanganan banjir dan mengurangi dampak negatifnya bagi kehidupan dan ekonomi masyarakat.