55 Warga Jateng Meninggal Dunia Karena Kencing Tikus, Simak Gejala Leptospirosis!

Dinas Kesehatan Jawa Tengah mencatat 55 warga Jateng meninggal dunia karena Leptospirosis, Penyakit yang disebabkan kencing tikus. Simak gejalanya!

55 Warga Jateng Meninggal Dunia Karena Kencing Tikus, Simak Gejala Leptospirosis!
55 Warga Jawa Tengah meninggal dunia karena terkena leptospirosis. Gambar : Unsplash.com/Dok. Joshua J. Cotten

BaperaNews - Masuk musim hujan, sejumlah penyakit mulai muncul, salah satunya yang mengancam ialah leptospirosis. Dari catatan Dinas Kesehatan Jawa Tengah (Jateng), leptospirosis telah terjadi pada 389 orang di tahun 2022 ini dan 55 diantaranya meninggal dunia.

Leptospirosis ialah penyakit yang berasal dari lingkungan kotor, dari air kencing tikus yang bercampur dengan genangan air. Air kotor yang terkena manusia kemudian masuk ke selaput lendir, hidung, mata, atau kulit yang luka dan lecet. Bakteri dari tikus pun masuk ke tubuh manusia.

Kepala Dinkes Jateng Yunita Dyah menjelaskan, bulan Januari – September 2022 55 pasien leptospirosis telah meninggal dunia. “Kalau sampai September ada 55 yang meninggal dunia, dan kasusnya 389 orang” tuturnya pada Rabu (26/10).

Pasien tersebar di berbagai kota Jawa Tengah (Jateng), paling banyak di Klaten. Yunita kemudian menjelaskan gejala leptospirosis yaitu batuk, diare, menggigil, sakit kepala mendadak, demam tinggi, hilang nafsu makan, nyeri otot, mata merah dan iritasi.

Jika mengalami gejala tersebut, dihimbau untuk segera datang ke pusat kesehatan. “Gejalanya mirip demam berdarah, ciri khususnya pegal di betis” terangnya.

Baca Juga : IDAI: Ratusan Anak Indonesia Kena Gagal Ginjal Akut Misterius, Begini Gejalanya!

Untuk mencegah leptospirosis, masyarakat harus menjaga kebersihan lingkungan, selalu memperhatikan tempat menempatkan makanan dan minuman agar tidak terjamah tikus. Tikus ialah hewan yang suka dengan lingkungan kotor, rutin membersihkan rumah terutama di musim hujan yang lembab ini bisa membuat tikus enggan tinggal.

Sebaliknya, lingkungan yang kotor akan membuat tikus senang berada di tempat tersebut. Maka untuk bisa mencegah leptospirosis, kebersihan lingkungan adalah kuncinya. Masyarakat diminta untuk membersihkan rumah dan lingkungannya secara menyeluruh dan memberantas tikus yang ada.

“Imbauannya ya biasakan hidup bersih, sehat, jangan biarkan ada binatang pembawa penyakit berkeliaran, makanya jangan biasakan menempatkan makanan sembarangan yang bisa mengundang tikus” pungkasnya.

Jika meletakkan makanan atau minuman, beri penutup agar tidak terjamah tikus, hentikan perkembang biakan tikus dengan membersihkan rumah dan lingkungan, buang semua genangan air yang ada akibat hujan termasuk buang sampah pada tempatnya.

Tikus akan datang ke tempat sampah yang kemudian bisa mencemari lingkungan sekitarnya. Dengan menjaga kebersihan, lingkungan lebih sehat dan bebas tikus, selain mencegah tikus, lingkungan yang bersih juga mencegah perkembangan nyamuk.

Baca Juga : Pria Harus Baca! Modus Penipuan Baru, Berkedok Pelecehan Seksual