2 Preman Ngamuk Ancam Guru TK di Tangsel dengan Pisau dan Rusak Drum Band

Dua pria ngamuk dan ancam guru TK dengan pisau di Pamulang. Polisi tangkap pelaku usai video aksi premanisme ini viral di media sosial

2 Preman Ngamuk Ancam Guru TK di Tangsel dengan Pisau dan Rusak Drum Band
2 Preman Ngamuk Ancam Guru TK di Tangsel dengan Pisau dan Rusak Drum Band. Gambar : Kolase Tangkapan Layar X/@zoelfick

BaperaNews - Dua pria yang diduga anggota organisasi masyarakat (ormas) mengamuk dan mengancam seorang guru taman kanak-kanak (TK) dengan pisau di kawasan Permata Pamulang, Tangerang Selatan, pada Jumat (14/2) sore.

Insiden ini terjadi saat anak-anak TK sedang latihan marching band. Selain mengancam guru TK, kedua pelaku juga merusak peralatan drum band yang digunakan dalam latihan.

Aksi preman ngamuk tersebut terekam dalam video yang beredar di media sosial. Dalam rekaman, tampak dua pria, satu berusia muda dan satu lebih tua. 

Salah satu pelaku mengenakan kaus hijau lengan panjang dan celana loreng oranye menyerupai seragam ormas tertentu, sementara pelaku lainnya mengenakan kaus dan celana pendek biru dengan topi terbalik.

Polisi bergerak cepat setelah video tersebut viral. Pada Jumat malam (14/2), petugas menangkap kedua pelaku berinisial S dan N di sekitar lokasi kejadian.

Kapolsek Cisauk AKP Dhady Arsya membenarkan penangkapan tersebut dan menyatakan bahwa saat ini kedua pelaku sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut.

Salah satu guru TK yang menjadi korban, Braja Dirgantara (20), mengungkapkan bahwa kejadian ini bermula dari pemalakan. Kedua pelaku meminta uang sebesar Rp20.000 yang disebut sebagai "uang koordinasi."

"Dia bilang, ‘kalau ada acara-acara ginian, minta uang.’ Katanya dia minta uang Rp20.000 buat uang rokok," ujar Braja.

Namun, permintaan tersebut ditolak oleh para guru. Setelah ditolak, kedua pelaku semakin agresif dan memaksa agar latihan marching band segera dibubarkan.

Salah satu guru sempat menunjukkan gestur yang dianggap menantang, sehingga situasi semakin memanas.

"Lalu saya disebut ingin menantang dan sok jagoan. Saya juga sudah emosi, tapi saya masih memikirkan yayasan saya juga. Pada saat itu saya mau kasih, tapi saya dibilang lagi sok jagoan," tambah Braja.

Baca Juga : 3 Preman di Kalbar Palak Pengendara Saat Banjir, Uang Kekumpul Hingga Rp1,3 Juta

Dalam video yang beredar, salah satu pelaku terlihat mengacungkan pisau sambil berteriak ke arah guru dan anak-anak TK yang sedang latihan.

Pelaku juga sempat melakukan aksi kekerasan dengan memukul wajah salah satu pria yang diduga merupakan penyelenggara kegiatan marching band tersebut.

Tidak hanya mengancam, kedua pria tersebut juga merusak alat-alat drum band yang digunakan anak-anak TK dalam latihan. Aksi premanisme ini menyebabkan ketakutan di kalangan guru dan anak-anak yang hadir di lokasi.

Kapolsek Cisauk AKP Dhady Arsya mengonfirmasi kejadian tersebut dan menegaskan bahwa pihak kepolisian masih mendalami kasus ini untuk mengetahui motif lebih lanjut serta kondisi kedua pelaku saat kejadian.

"Iya, memang terjadi aksi premanisme terhadap anak-anak TK yang sedang bermain marching band. Para anak TK itu merasa terancam dari aksi premanisme itu," ujar Dhady.

Setelah insiden ini viral di media sosial, polisi bergerak cepat mengidentifikasi kedua pelaku. Tidak butuh waktu lama, S dan N berhasil diamankan di sekitar lokasi kejadian pada Jumat malam (14/2).

"Semalam diamankannya. Jadi, enggak lama dari kejadian itu, langsung kita identifikasi orang tersebut, ya ketahuan dan langsung kita cari dan dapat. Di sekitaran TKP juga," jelas Dhady.

Saat ini, polisi masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap kedua pelaku untuk mengetahui apakah mereka berada dalam pengaruh alkohol atau zat tertentu saat melakukan aksi tersebut.

Meski insiden ini sempat menimbulkan ketakutan bagi anak-anak dan para guru, tidak ada korban luka dalam kejadian ini. 

Baca Juga : Diduga Tak Kasih Uang, Preman di Ruko Thamrin City Pukul Pengendara Motor hingga Berdarah