Siswi SD Karawang Tolak Makanan Bergizi Gratis, Mengaku Ibunya Belum Makan

Seorang siswi di Karawang menolak makan siang bergizi gratis, memilih makan pisang karena khawatir ibunya belum makan. Simak selengkapnya di sini!

Siswi SD Karawang Tolak Makanan Bergizi Gratis, Mengaku Ibunya Belum Makan
Siswi SD Karawang Tolak Makanan Bergizi Gratis, Mengaku Ibunya Belum Makan. Gambar : Dok. Kumparan

BaperaNews - Seorang siswi di SDN Anggadita 1 Karawangsiang, Karawang, menolak makan siang bergizi yang disediakan dalam program uji coba makan bergizi gratis pada Senin (2/12). 

Meskipun nasi kotak yang berisi tempe, ayam, mi, tumis sayur, dan buah pisang sudah disiapkan, siswi tersebut lebih memilih menikmati buah pisang daripada makanan lainnya.

Ketika ditanya oleh Bupati Karawang, Aep Syaepuloh, alasan siswi itu menolak makan siang adalah karena ibunya belum makan.

Insiden ini terjadi saat sekolah tersebut menjadi lokasi uji coba program makan bergizi gratis yang telah dilaksanakan di lima sekolah di Karawang. Program ini bertujuan untuk memberikan makan siang bergizi secara gratis kepada para siswa.

Setiap porsi makanan disediakan dengan biaya Rp10 ribu, dan kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Pemkab Karawang untuk memastikan anak-anak mendapatkan asupan bergizi yang cukup, terutama bagi mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu.

Pada acara tersebut, para siswa menerima nasi kotak yang terdiri dari berbagai jenis makanan bergizi.

Setelah bel istirahat siang berbunyi, mereka dipersilakan membuka kotak makan mereka dan menikmati hidangan. 

Namun, salah seorang siswi terlihat hanya membuka buah pisang yang ada dalam kotak tersebut tanpa menyentuh makanan lainnya. 

Saat Bupati Aep bertanya kepadanya, siswi itu menggelengkan kepala dan hanya menjawab, "Kasihan mama, belum makan." Meskipun sempat dibujuk, siswi itu tetap menolak untuk makan hidangan yang ada dalam kotak.

Baca Juga : Prabowo Ubah Anggaran Program Makan Bergizi Gratis Jadi Rp10.000 per Porsi

Bupati Aep Syaepuloh kemudian mencoba membujuk siswi tersebut agar mau makan nasi kotaknya, dengan memberikan alasan bahwa makanan yang ia tolak bisa diberikan kepada ibunya.

"Ini dimakan, nanti buat mama ada, dikasih ya," ujar Aep.

Akhirnya, dengan bujukan tersebut, siswi tersebut mulai menyantap makanan yang disediakan.

Kejadian tersebut menggambarkan kondisi sulit yang dialami beberapa keluarga di Karawang, di mana anak-anak terpaksa menunda makan mereka karena kondisi ekonomi keluarga yang tidak memungkinkan.

Bupati Aep pun merasa prihatin atas kejadian tersebut dan berkomitmen untuk melanjutkan program makan bergizi gratis yang sudah dimulai di beberapa sekolah.

Program makan bergizi gratis ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah Karawang untuk memastikan bahwa anak-anak di daerah tersebut mendapatkan akses terhadap makanan bergizi yang penting untuk mendukung perkembangan fisik dan intelektual mereka.

Bupati Aep menyebutkan bahwa pemberian makan bergizi gratis sudah dilakukan di lima sekolah sejak sepekan terakhir, dengan anggaran sebesar Rp 10 ribu per porsi. 

Meskipun anggaran tersebut dinilai cukup terbatas, Aep menegaskan bahwa program ini akan terus dilanjutkan.

Baca Juga : Dapat Dukungan Internasional, Prancis akan Bantu Proyek Makan Bergizi Gratis Prabowo