Viral Dukun Berjuluk Pesulap Hijau Di Aceh Diduga Cabuli Pasien Lewat Hipnotis

BaperaNews - Seorang dukun yang dijuluki pesulap hijau berinisial BT (48) warga Padang Tiji, Pidie, Aceh diduga melakukan tindak pencabulan kepada pasien ketika melakukan pengobatan alternatif melalui hipnotis. 

Kasus terungkap ketika ada lima orang korban datang memohon bantuan ke LBH (Lembaga Bantuan Hukum) Aceh dan melapor ke polisi. Staf operasional LBH Aceh, Farah, menyampaikan korban mengadu ke pihaknya, bahwa pesulap hijau melakukan tindak pelecehan seksual dan pencabulan dengan cara hipnotis yang dalihnya bisa menyembuhkan penyakit.

“Pasien yang datang dihipnotis, ditarik dan dibawa ke kamar dengan dalih sakitnya akan hilang” ujarnya Kamis (6/10). Pesulap hijau itu mengaku bisa mengetahui penyakit yang diderita pasien, ia menawarkan pengobatan alternatif, dengan syarat harus datang ke tempatnya.

Salah satu korban kemudian datang ke rumah BT. Korban diminta mengganti pakaian dengan baju serba hijau yang sudah disediakan, pertemuan pertama dan kedua, korban hanya diberi air putih.

“Pasien diminta ganti baju yang telah disediakan, yaitu kain warna hijau, tiap mau obati pasien harus pakai baju itu dulu, pertemuan pertama dan kedua obatnya cuma air putih” lanjutnya.

Baca Juga : 7 Anak Panti Asuhan Jadi Budak Seks dan Dipaksa Kerja di Tambang, Terjadi Di Sulawesi Utara

Pertemuan ketiga, pesulap hijau tersebut mengaku sebagai Waliyullah dan menghubungi korban via telepon, meminta korban berhubungan badan dengannya, ia berdalih hanya dengan cara itulah sakit korban bisa sembuh.

Korban sempat menolak, namun BT datang ke rumah korban dan memaksa. BT memegang kepala korban yang kemudian korban tidak sadarkan diri. Ketika tidak sadar itulah diduga BT melancarkan aksi bejatnya.

BT bahkan mengancam jika korban tidak mau diajak berhubungan badan, penyakitnya akan dibuat makin parah dengan ilmu gaib. Praktik dukun pesulap hijau tersebut sudah berjalan selama tiga tahun, korban sudah mencapai puluhan orang, hanya saja, baru lima orang yang melapor.

“Aduan ke kita baru lima orang, kami dapat informasi dari warga sekitar banyak korban lain dari berbagai desa juga, kita sudah melaporkan kasus ini pada September 2022” pungkasnya.

Korban lain banyak yang takut untuk lapor karena diancam oleh BT. BT mengincar para ibu muda dalam melakukan aksinya. Korban lain diharapkan berani melaporkan agar polisi bisa lebih cepat mengusut kasus ini. Belum diketahui apakah BT sudah diamankan oleh pihak kepolisian setempat.

Baca Juga : Pria Tersangka Gesek Kelamin Di KRL Depok Sudah 2 Hari Buntuti Korban