Top 3 Sports, Shin Tae Yong Marah 3 Kartu Merah, Mandalika Siap Buka MotoGP
Shin Tae Yong marah dengan kartu merah yang didapatkan oleh anak asuhnya, MotoGP Mandalika yang akan jadi seri pembuka pada tahun 2023 hingga Luhut Binsar yang dikritik oleh atlet marathon putri SEA Games!
BaperaNews - Shin Tae Yong mengungkap rasa marahnya dengan adanya tiga kartu merah didapatkan oleh anak asuhnya di timnas Indonesia U-23 ketika melawan Thailand, selain itu ada berita dari MotoGP Mandalika yang akan jadi seri pembuka pada tahun 2023 serta kabar dari Luhut Binsar yang dikritik oleh atlet marathon putri SEA Games, berikut selengkapnya.
- Shin Tae Yong marah
Pelatih timnas Indonesia U-23, Shin Tae Yong, marah melihat tiga anak didiknya, Ricky Kambuaya, Firza Andika, dan Rachmat Irianto yang mendapat kartu merah ketika bertanding melawan Thailand di semifinal SEA Games 2021/2022.
Shin Tae Yong menyebut ketiga anak didiknya itu tidak bisa menunjukkan sikap fair ketika melawan Thailand, padahal Indonesia masih harus menghadapi Malaysia untuk memperebutkan medali perunggu pada pertandingan hari Minggu 22 Mei 2022 mendatang.
- MotoGP Mandalika jadi seri pembuka
Direktur Utama MGPA (Mandalika Grand Prix Association), Priandhi Satria menyebut MotoGP Mandalika akan jadi ajang pembuka balap kelas nomor satu dunia tersebut di awal tahun 2023, pihak penyelenggara sebelumnya secara resmi mengubah jadwal MotoGP Watar di akhir musim 2023 karena adanya renovasi Sirkuit Losail, hal ini pun membuat seri balapan pembuka jadi jatah untuk sirkuit lain.
Baca Juga: Timnas Indonesia Kalah 0 – 1 dari Thailand di Semifinal Sea Games
“Kami sangat siap, sudah jadi agenda rutin, kami sudah siap setelah WBSK lanjut ke MotoGP, jadi sekarang pun kami tidak terlalu repot karena sudah ada pakemnya” ujarnya.
- Luhut dikritik atlet marathon putri
Luhut Binsar dikritik kinerjanya sebagai ketua umum PASI yang dianggap belum maksimal setelah Indonesia hanya mampu meraih dua medali emas di SEA Games 2021/2022. Dari 47 cabang atletik yang ada, Indonesia hanya mendapat medali emas dari Odekta Naibaho di marathon putrid an Eki Ekawati pada cabang tolak peluru.
Hal ini melesat dari jauh dari targetnya yakni 8 emas bahkan sangat jauh dari target awal yakni 15 emas dan ini menjadi pencapaian terburuk Indonesia sepanjang mengikuti SEA Games. “Saya sudah berjuang tidak dibiayai selama dua bulan, saya kroban emosi, masa muda, materi, dan keluarga saya. Jangan hanya peduli ketika kita berhasil tapi waktu gagal dibuang, tolong untuk pengurus apapun yang bersangkut paut, tolonglah” ujar Odekta.
Baca Juga : Suzuki Hemat Rp 2,3 Triliun Jika Mundur Dari MotoGP