Rusia Dan Ukraina Perang, Vladimir Putin Ancam Negara Yang Ikut Campur

Presiden Rusia, Vladimir Putin berikan ancaman keras bagi negara lain di seluruh dunia yang ingin ikut campur urusannya dalam melancarkan serangan militer ke Ukraina.

Rusia Dan Ukraina Perang, Vladimir Putin Ancam Negara Yang Ikut Campur
Rusia Dan Ukraina Perang, Vladimir Putin Ancam Negara Yang Ikut Campur. Gambar: Sergei Ilnitsky / REUTERS

BaperaNews - Presiden Rusia, Vladimir Putin menyatakan ancaman keras bagi negara lain di seluruh dunia yang ingin ikut campur urusannya dalam melancarkan serangan militer ke Ukraina. Hal ini ia sampaikan ketika mendeklarasikan perintah penyerbuan ke negara tersebut yang awalnya disebutkan hanya ditujukan ke Donbass, Ukraina Timur, hari Kamis 24 Februari 2022.

“Saya punya beberapa kalimat untuk kalian yang merasa tergoda, mengganggu perkembangan yang sedang kami langsungkan, siapapun yang mencoba untuk menghalangi kita, apalagi membuat ancaman ke negara kita dan rakyat harus tahu bahwa tanggapan Rusia akan segera dan akan mengarah kepada konsekuensi besar yang tak pernah Anda hadapi dalam sejarah” tegasnya sebagaimana dikutip ABC News.

Khusus wilayah Donbass, Vladimir Putin memberikan pesan keras untuk militer Ukraina agar segera meletakkan senjata dan pulang. Hari Senin 21 Februari 2022, Vladimir Putin mengumumkan kemerdekaan di dua wilayah yang saat ini dikuasai Pro Moskow di wilayah tersebut.

Baca Juga: Pasukan Rusia Berada 32 Kilometer Dari Kiev Pusat Pemerintahan Ukraina, Perang Kota Bisa Terjadi

Amerika Serikat yang membela Ukraina memberi kecaman keras untuk Rusia. Presiden AS, Joe Biden, menyebut langkah serangan Rusia ialah sebuah tabuhan perang. “Presiden Rusia telah memilih perang yang direncanakan dan akan membawa bencana hilangnya nyawa dan membuat manusia menderita, Rusia yang bertanggung jawab atas kehancuran yang timbul dalam serangan ini” ujarnya Kamis 24 Februari 2022.

Biden mengatakan pihaknya bersama sekutu tidak akan tinggal diam. Sementara itu kondisi di Ukraina begitu mencekam, beberapa wilayah dilaporkan timbul ledakan termasuk ibu kota Kyiv dan kota besar Kharkiv.

“Invasi sudah dimulai, Ukraina mengatakan apa yang kami dengar, ini adalah serangan rudal” ujar penasehat Kementerian dalam Negeri Ukraina.

Serangan Rusia ke Ukraina disebut Vladimir Putin dengan operasi militer, memunculkan respons berupa sanksi dari berbagai negara, AS,Kanada, Uni Eropa, dan Inggris mengumumkan sanksi pada Rusia termasuk Vladimir Putin sendiri.

Vladimir Putin sebelumnya menggambarkan Ukraina sebagai pemerintah teroris dan sekelompok pecandu narkoba neo nazi. Pemerintah Ukraina menanggapi pada hari Jumat pagi 25 Februari 2022 dengan posting video self shot di media sosial di jalan Kyiv, mengungkap bersumpah untuk tetap tinggal dan mempertahankan ibu kota. “Kami semua disini, militer disini, warga masyarakat disini, kami disini membela kemerdekaan kami, negara kami, dan akan tetap seperti ini” ujar Zelensky, Presiden Ukraina.

Baca Juga: Buruh Di Indonesia Serukan Agar Rusia Setop Menyerang Ukraina