Kronologi Bom Molotov di Pendopo Bupati Ketapang, Pelakunya Seorang ASN

Seorang ASN melempar bom Molotov di Pendopo Bupati Ketapang saat acara Pelantikan Pejabat Eselon III dan IV yang dilaksanakan pada (25/1/22). Begini motif dari pelaku oknum ASN!

Kronologi Bom Molotov di Pendopo Bupati Ketapang, Pelakunya Seorang ASN
Barang bukti dan pelaku saat diamankan oleh pihak kepolisian. Gambar : TRIBUNPONTIANAK/Dok. Humas Polres Ketapang

BaperaNews - Seorang ASN melempar bom Molotov di Pendopo Bupati Ketapang saat acara Pelantikan Pejabat Eselon III dan IV dilaksanakan Selasa pagi 25 Januari 2022. Dalam video amatir yang beredar, tampak ASN tersebut memakai helm dan jaket hitam, ia melempar bom Molotov dari sela-sela kendaraan yang diparkir di halaman pendopo Rumah Dinas Bupati Ketapang.

Bom Molotov yang dilempar tersebut jatuh terpental dan terbakar di selokan dekat area pintu masuk pendopo Bupati Ketapang yang saat itu di dalamnya sedang dilaksanakan acara pelantikan pejabat, hal ini langsung membuat kaget para pejabat dan PNS yang sedang mengikuti kegiatan tersebut. Mereka berteriak lari masuk ke dalam gedung karena takut ada bom besar yang meledak.

Saat kejadian, Satpol PP yang sedang bertugas segera mengamankan oknum asn tersebut, pelaku oknum asn langsung ditangkap dan dibawa ke Mapolres Ketapang untuk dimintai keterangan tentang motif dan hal lainnya sehubungan dengan peristiwa tersebut.

Keterangan dari AKBP Yani Permana, Kapolres Ketapang, saat ini tim polisi sedang mengumpulkan keterangan dari para saksi dan pelaku oknum asn serta menyelidiki berdasarkan barang bukti di lapangan dan video amatir yang beredar.

“Untuk pelaku oknum asn tersebut sudah kami amankan, pelaku oknum asn akan di tes urin dan tes kesehatan juga, barang bukti di lokasi juga sudah diamankan, selanjutnya kami belum bisa memberi informasi lebih sampai penyelidikan selesai” ujarnya.

Baca Juga : Belum Terima Gaji 2 Tahun, Mantan Guru Honorer Membakar Sekolah di Garut

Bom Molotov sendiri menurut Yani Permana ialah bom bakar yang dibuat dari botol berisi bensin atau minyak tanah dengan sumbu dari tali atau kain sebagai pembuat ledakan, saat botol dilempar dan pecah, sumbu yang sebelumnya sudah diberi api akan merambat dan menyebar karena bensin atau minyak tanah di dalamnya menyebar, daya sebarnya juga cukup luas dan cepat.

“Hal ini jelas berbahaya, jika bensin atau  minyak tanahnya kena perabotan atau menyebar di suatu tempat ia bisa membakar dengan cepat karena bensin dan minyak tanah sifatnya kan mudah menyebar, untung saja lemparannya tidak mengenai gedung dan petugas yang sedang berjaga cepat mengamankan jadi kebakaran yang besar bisa dicegah” lanjut Yani.

Acara pelantikan pejabat itu sendiri awalnya sempat dihentikan, namun setelah pelaku diamankan dan area sekitar dibersihkan, acara dilanjutkan kembali, polisi memastikan ledakan tidak terjadi karena kelompok terorisme seperti yang ditakutkan para PNS dan pejabat yang sedang mengikuti acara, kini pelaku dan kasus ini sedang diselidiki oleh polisi.