Kesal, Pemain Thailand Nyikut Lawan Sampai Dapat 24 Jahitan
Viral pemain sepakbola Thailand menyikut lawannya hingga robek di bagian bibirnya dan harus menerima 24 jahitan.
BaperaNews - Viral pemain sepakbola Thailand menyikut lawannya hingga berujung luka parah. Sikutan tersebut membuat korban robek di bagian bibirnya dan harus menerima 24 jahitan.
Video pemain Thailand nyikut lawan ini ramai beredar di Twitter pada Minggu (14/5).
Nampak seorang pemain Thailand berkostum warna merah bernama punggung Aitsaret melakukan tindak pelanggaran menyikut dengan keras lawannya yang bernama Supasan. Akibatnya, Supasan langsung terjatuh sambil meringis kesakitan.
Terjadi Pada Thai League 3
Insiden pemain Thailand nyikut tersebut terjadi pada Thai League 3. Pelaku ialah Aitsaret Noichaiboon dari klub Bangkok FC dan korban ialah sesama pemain sepakbola Bangkok dari klub North Bangkok University FC bernama Supasan Ruangsuphanimit.
Saat itu Bangkok FC bertamu ke North Bangkok University FC dan kalah 3-0. Aitsaret menyikut Supasan di menit ke-5 waktu tambahan babak kedua. Aitsaret mendekati Supasan sambil berlari dan kemudian menyikut Supasan dengan brutal memakai gaya Muay Thai ke wajah Supasan. Supasan pun dibawa ke rumah sakit dan mendapat 24 jahitan di bibir.
Baca Juga : Kronologi Atlet Silat Indonesia Bayu Dipaksa WO di Final SEA Games 2023
Pelaku Dipecat dan Dihukum 3 Tahun
Setelah kejadian pemain Thailand nyikut lawan tersebut, Aitsaret dipecat dari Bangkok FC.
“Bangkok FC tidak mendukung tindakan kekerasan apapun dalam dunia olahraga termasuk di lapangan sepakbola. Kami telah memutus kontrak Aitsaret karena kesalahannya dengan sesama olahragawan” bunyi pernyataan resmi Bangkok FC.
Bangkok FC juga menyampaikan permintaan maaf sebesar-besarnya kepada korban Supasan dan mengupayakan agar hal serupa tidak lagi terjadi.
Aitrsaret juga mendapat hukuman 3 tahun dan dalam sidang dinyatakan melanggar kode etik pemain. Ketua FA Thailand Letjen Pol Amnuay Nimnano mengumumkan Aitsaret dilarang tampil selama 3 tahun di dunia sepakbola.
Namun hukuman ini dirasa kurang tegas, banyak yang menyayangkan Aitsaret hanya mendapat hukuman dilarang main sepakbola padahal apa yang dilakukan dinilai tindak kekerasan yang berdampak serius pada korban.
Aitsaret Minta Maaf
“Saya ingin minta maaf atas apa yang saya lakukan pada hari itu. Saya minta maaf pada Supasan, timnya, dan semua orang atas insiden itu” tutur Aitsaret.
Aitsaret mengaku saat itu ia terbawa emosi dan tidak bisa mengendalikan dirinya.
Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi di sepakbola manapun ya!
Baca Juga : Hal Unik Kemenangan Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2023