Jabar Bentuk Tim Atasi Wabah, Sampel 3 Daerah 100 Persen Positif PMK

Pemerintah Provinsi Jabar melalui DKPP membentuk tim khusus untuk mengantisipasi penularan dan penyebaran wabah PMK (Penyakit kuku dan mulut) pada hewan ternak!

Jabar Bentuk Tim Atasi Wabah, Sampel 3 Daerah 100 Persen Positif PMK
Jabar Bentuk Tim Atasi Wabah, Sampel 3 Daerah 100 Persen Positif PMK. Gambar: Unsplash.com

BaperaNews - Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui DKPP (Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan) kini membentuk tim khusus untuk mengantisipasi penularan dan penyebaran wabah PMK (Penyakit kuku dan mulut) pada hewan ternak yang baru-baru ini merebak.

Kepala DKPP Jabar, M. Arifin mengungkap setelah adanya laporan kasus wabah  PMK dari Jatim, pihaknya langsung koordinasi dengan pemerintah di Jabar untuk mengawasi dan mencegah bertambahnya kasus PMK tersebut.

“Pada 5 Mei 2022, Jatim melaporkan, dari adanya informasi tersebut, kami langsung koordinasi dengan daerah agar meningkatkan kewaspadaan sebab ada laporan juga dari Garut bahwa ada suspek PMK disana” ujarnya hari Rabu 11 Mei 2022.

DKPP Jabar dan tim balai Veteriner Subang pun segera mengambil sampel sispek PMK di Garut pada 7 Mei 2022 dan hari berikutnya suspek PMK juga diambil di Banjar serta Tasikmalaya. “Dari sejumlah sampel ada 100% terkonfirmasi positif PMK” imbuhnya.

Adapun rincian temuan wabah PMK di Jabar ialah di Garut, Tasikmalaya, dan Banjar. Di Garut ditemukan PMK pada 25 sapi potong, 3 sapi perah, dan 3 domba. Sedangkan di Banjar yang dinyatakan positif PMK ialah 11 ekor serta di Tasikmalaya 18 ekor sapi.

Baca Juga: Muncul Ancaman Wabah PMK, ID Food Lakukan Strategi Antisipasif

Arifin juga mengaku sudah siapkan strategi dan rencana menutup jalur ternak termasuk di pasar pengawasan lalu lintas ternak dua check point yakni Losari dan Banjar. “Dari 1 April – 10 Mei 2022, ada sebanyak 5.025 sapi potong, 578 kambing, 294 domba, dan 11 kerbau masuk dari dua check point itu yang asalnya dari Jateng, Jatim, dan Bali” terangnya.

Pihak Arifin pun menelusuri dan mencegah penularan di sejumlah titik sekaligus memperkuat sosialisasi dan informasi tentang PMK kepada peternak seperti vaksinasi dan obat suportif. “Strategi lainnya yakni dekontaminasi dan biosecurity” cetusnya.

Agar bisa memperkuat kewaspadaan dan pencegahan PMK di Jabar, pihaknya juga mengadakan rapat dan menyusun Surat Edaran Gubernur Jabar untuk para Bupati dan Wakil Kota tentang penanganan PMK.

“Selanjutnya akan ada rapat koordinasi dan kami sudah menggelarnya dengan stakeholder peternakan di Jabar juga inspeksi ke pasar hewan di Sumedang, Tanjungsari, Manonjaya, dan Tasikmalaya. Masyarakat tenang saja, ini bukan zoonosis, tidak bisa menular dari hewan ke manusia, aman untuk mengkonsumsi produknya asal dimasak dengan benar” tutupnya.

Baca Juga : Sudah 6 Anak Meninggal Dunia Diduga Terinfeksi Hepatitis Misterius