Fahd A Rafiq Perintahkan Bapera Cianjur Berpartisipasi Untuk Korban Gempa

Ketua Umum DPP Bapera, Fahd A Rafiq mengerahkan Bapera Cianjur untuk ikut berpatisipasi terhadap para korban gempa Cianjur.

Fahd A Rafiq Perintahkan Bapera Cianjur Berpartisipasi Untuk Korban Gempa
Fahd A Rafiq perintahkan Bapera Cianjur berpartisipasi untuk korban gempa. Gambar : ANTARA/Yulius Satria Wijaya

Ahmad Sofyan (Kontributor) - Ketua Umum DPP Bapera, Fahd A Rafiq turut berbela sungkawa kepada 162 korban meninggal dunia dan 352 korban luka-luka akibat gempa Cianjur yang terjadi pada Senin (21/11). 

“Semoga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan kekuatan,” ucap Fahd A Rafiq di Jakarta pada (22/11). 

Mendengar kabar tragedi bencana tersebut, Fahd A Rafiq langsung meminta kepada Bapera Cianjur untuk langsung membantu dan berpartisipasi terhadap para korban gempa Cianjur, khususnya korban luka-luka dan terlibat langsung dalam proses evakuasi. 

“Karena ada 2.200 rumah yang harus di cek kondisinya, apakah masih ada yang bisa diselamatkan dan terus gerak aktif pada bencana ini. Tragedi bencana ini telah disorot oleh media dunia,” tegas Fahd A Rafiq. 

Fahd A Rafiq menambahkan, “Pastinya dalam tragedi bencana alam ini, kita harus bergerak cepat dan proaktif, khususnya korban luka yang harus segera ditangani dengan cepat”.

Berdasarkan informasi dari BaperaNews.com, gempa Cianjur terjadi pada Senin (21/11) sekitar pukul 13.20 siang dengan durasi guncangan 10-15 detik berkekuatan magnitudo 5,6. Akibat guncangan tersebut, terdapat 51 sekolah mengalami kerusakan.

Baca Juga : Update! Jumlah Korban Gempa M 5,6 Cianjur Yang Terasa Hingga Jabodetabek

Guncangan gempa Cianjur terasa begitu kuat sekitar 75 km (45 mil) jauhnya dari Ibu Kota Jakarta, mengakibatkan 2.200 rumah mengalami kerusakan sehingga 5.000 orang lebih harus mengungsi ketempat yang telah disediakan petugas bencana. 

“Bencana alam yang terjadi di Cianjur ini adalah diluar kendali kita. Yang ada dalam kendali kita adalah sikap kita dalam menghadapi bencana tersebut. Saya mendapatkan info gempa susulan sudah 117 kali. Artinya ini bukan bencana kecil, namun berpotensi besar,” jelas Fahd A Rafiq.

“Kita ingat bencana alam yang menimpa Indonesia seringnya adalah di akhir tahun. Sebut saja gempa Tsunami di Aceh yang jatuh pada Desember 2004, gempa Pidie Jaya pada 7 Desember 2016, Pandeglang, Serang, dan Lampung Selatan pada 22 Desember 2018,” sambungnya. 

Fahd A Rafiq menegaskan bahwa bencana gempa Cianjur ini mengajari akan sebuah kerendahan hati dan pengingat bagi manusia untuk selalu memperhatikan keseimbangan alam dan lebih memperhatikan kemanusiaan. 

“Bencana adalah cara Tuhan untuk menegur Hamba-Nya. Melalui peristiwa gempa yang menggemparkan dunia ini, semoga kita bisa disadarkan dan memperbaiki diri kearah yang lebih baik lagi” tutup Fahd A Rafiq. 

Penulis : Ahmad Sofyan (Bapera Pusat)