Emak-Emak Di Surabaya Dijambret Kalungnya Sampai Terseret
Seorang emak-emak di Surabaya mengalami nasib kurang beruntung, pasalnya ia menjadi korban penjambretan kalung dan terseret hingga 2 meter.
BaperaNews - Nasib kurang beruntung dialami oleh seorang emak-emak asal Surabaya, ia jadi korban penjambretan pada Rabu (21/12) di kawasan Balongsari, Kecamatan Tandes, Surabaya.
Kejadian emak-emak di Surabaya dijambret kalungnya ini terekam CCTV dan viral di media sosial. Pasalnya, emak-emak tersebut ikut terseret di jalan ketika dijambret.
Video emak-emak di Surabaya dijambret kalungnya berdurasi 8 detik menunjukkan korban turun dari motor, namun tiba-tiba ia dihampiri 2 orang penjambret dari belakang. Pelaku langsung menarik kalung korban dengan cepat, korban ikut terseret.
Diketahui pelaku sudah membututi korban dari belakang dan langsung kabur usai berhasil menjambret kalung.
View this post on Instagram
Peristiwa emak-emak di Surabaya dijambret kalungnya tersebut pun dilaporkan ke Polsek Tandes, polisi masih menyelidiki, belum menemukan pelakunya. Polisi memeriksa saksi dan bukti dari rekaman CCTV.
“Korban sudah melapor, anggota kami telah bergerak cepat ke TKP memeriksa saksi dan CCTV” terang Kapolsek Tandes Kompol Danu Kuncoro pada Kamis (22/12).
Baca Juga : Nenek Penjual Warung Tewas Dengan Tangan Diikat dan Mulut Disumpal
Akibat tarikan di lehernya, korban mengalami luka ringan. “Kemarin korban mau diajak berobat, tapi lukanya dianggap luka ringan oleh korban, di sikut kanan, korban tidak mau berobat” imbuh Danu Kuncoro.
Penjambretan terjadi tepatnya di Balongsari Tama Rt 4 RW 4. Korban sendiri bernama Sumiati (53), kalung emasnya yang hilang seberat 9,5 gram.
Sumiati menyebut ketika dijambret, pelaku menghentak kalungnya hingga 3 kali, membuat tubuhnya terseret hingga 2 meter.
Emak-emak tersebut mengaku membeli kalung itu sudah puluhan tahun yang lalu sejak awal menikah, dan kini dijambret oleh pelaku tersebut. Selain luka di leher, Sumiati juga merasa sakit di tubuhnya akibat memar terseret di jalan.
Sumiati merasa bersyukur masih hidup dalam peristiwa penjambretan tersebut, namun ia juga merasa sedih dan takut jika ada kejadian serupa, terlebih selama ini ia berjualan di toko kelontong yang lokasinya berada di depan TKP.
“Saya kepikiran bantingnya itu, kok saya ini masih hidup, padahal saya juga punya sakit vertigo, kata dokter jangan sampai jatuh” tuturnya.
Sumiati dijambret ketika baru pulang belanja, “Langsung tarik-tarikan, kalungku dijambret, leher saya sampai luka, setelah itu saya teriak maling maling, dan dia narik saya lagi sampai jatuh, luka semuanya, di leher, di lengan keseleo, kepala saya juga terbentur” jelasnya. Sumiati berharap polisi bisa segera temukan pelaku.
Baca Juga : Dikejar Warga, Jambret HP Nekat Nyebur ke Kali Untuk Selamatkan Diri