Cegah Wabah PMK Berkepanjangan, Kementan Targetkan Vaksin PMK Rampung Di Bulan Agustus

Pemerintah lewat Kementan (Kementerian Pertanian) menargetkan vaksin PMK rampung pada bulan Agustus, sebab penularan wabah PMK semakin bertambah

Cegah Wabah PMK Berkepanjangan, Kementan Targetkan Vaksin PMK Rampung Di Bulan Agustus
Kementan menargetkan vaksin PMK Rampung 2022 Gambar : Humas Kementan

BaperaNews - Kementerian Pertanian (Kementan) telah menargetkan produksi vaksin penyakit kuku dan mulut (PMK) pada hewan ternak akan selesai pada bulan Agustus mendatang.

Syahrul Yasin Limpo yang merupakan Menteri Pertanian menyampaikan bahwa Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) Kementan di Surabaya disebut telah menemukan serotipe virus yang beredar di Indonesia dengan kode O/ME-SA/Ind/2001/.

Syahrul menjelaskan bahwa selesainya vaksin PMK ditargetkan 4 bulan atau sebelum bulan Agustus 2022 sehingga pada akhir bulan tersebut dapat segera dilakukan uji coba. Kemudian langkah selanjutnya yang akan dilakukan yakni populasi massal seluruh populasi ternak yang berpotensi terjangkit PMK. 

Dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi IV DPR yang diselenggarakan pada hari Senin (23/05/2022) kemarin, Syahrul menjelaskan bahwa vaksin PMK tahun 90-an telah dibuat oleh pihaknya. Oleh karena itu, saat ini menemukan serotipe jauh lebih penting.

Selain itu, Syahrul juga menerangkan bahwa apabila pihaknya melakukan impor vaksin PMK namun serotipenya tidak sama, maka hal tersebut juga dapat menambah virus baru. Atas hal tersebut, ia menyampaikan bahwa pihaknya butuh jangka waktu agar dapat memproduksi vaksin PMK ini.

Oleh karena itu, pihaknya meminta dukungan dari Komisi IV untuk dapat dengan segera menuntaskan wabah PMK ini secepat mungkin.

Baca Juga : Pemkot Sulsel Perketat Masuk Hewan Ternak Demi Mencegah Wabah PMK

Dalam hal ini, Syahrul menjelaskan bahwa sejak 17 Mei 2022, tercatat wabah PMK yang sudah terdeteksi di 15 Provinsi dengan 52 Kabupaten/Kota dengan jumlah 3,91 juta ekor ternak yang terdampak wabah PMK dari total 13,8 juta ekor.

Diketahui, dari jumlah hewan ternak yang terdampak wabah PMK tersebut, populasi ternak yang sakit PMK yakni sebanyak 13.965 ekor atau sekitar 0,36 persen, selain itu sebanyak 2.630 ekor ternak yang sembuh atau sekitar 18.3 persen, serta sebanyak 99 ekor ternak yang mati.

Sebagai informasi, hingga saat ini Kementan masih belum mengetahui dari mana asal usul virus tersebut. Syahrul menjelaskan bahwa ia tidak tahu asalnya dari mana, karena itu pihaknya turunkan Irjen bapak. 

Kemudian pihaknya melakukan pemeriksaan semua jalan karantinanya untuk dapat memastikan dari mana virus tersebut berasal. Akan tetapi, pihaknya belum dapat memastikan secara pasti bagaimana caranya virus tersebut dapat masuk. Terakhir, syahrul berharap dapat menemukan jawabannya dalam waktu singkat.