AS Jual Alat Militer Rp 16 Triliun Ke Taiwan Di Tengah Ketegangan Dengan China

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menjual paket alat militer ke Taiwan dengan harga Rp 16 triliun ditengah suasana ketegangan dengan China .

AS Jual Alat Militer Rp 16 Triliun Ke Taiwan Di Tengah Ketegangan Dengan China
Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menjual paket alat militer ke Taiwan dengan harga Rp 16 triliun ditengah suasana ketegangan dengan China . Gambar : Angkatan Udara AS/Giancarlo Casem/Handout via REUTERS

BaperaNews - Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat (AS) sepakat dengan kerjasama jual beli alat militer dengan Taiwan. AS pun menjual paket alat militer seharga US$ 1,1 Miliar atau setara Rp 16,38 Triliun.

Kesepakatan dilakukan pada Sabtu (3/9), di tengah suasana panas China dan Taiwan. China sebelumnya menggelar latihan militer agresif yang digelar di sekitar perairan Taiwan karena merasa marah dengan kedatangan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taipei awal Agustus lalu.

China menganggap kunjungan tersebut sama seperti bentuk dukungan untuk China dan Taiwan dan perang. Dan kini AS menjual alat militer ke Taiwan yang diduga berhubungan dengan persiapan dan pertahanan diri bagi Taiwan.

Alat militer yang dijual AS berupa senjata api, rudal anti kapal, dan rudal udara. Secara rinci, AS menjual rudal Sidewinder yang biasa dipakai untuk serangan udara dan permukaan seharga US$ 85,6 juta, rudal anti kapal Harpoon seharga US$ 355 juta, dan alat untuk radar pengawasan seharga US$ 665,4 juta.

Kontraktor utama dari berbagai alat militer tersebut ialah Boeing Co dan Raytheon. AS mempertimbangkan seluruh paket alat militer tersebut dengan konsultasi bersama anggota parlemen dari Negara AS itu sendiri dan Taiwan.

Baca Juga : FBI Temukan 11 Ribu Dokumen Rahasia Negara di Rumah Trump

“Ketika China terus meningkatkan tekanan terhadap Taiwan, termasuk melalui peningkatan kehadiran militer dan maritim di sekitar Taiwan, dan terlibat dalam upaya untuk mengubah status quo di Selat Taiwan, kami memberi Taiwan apa yang dibutuhkan untuk mempertahankan diri” ujar Direktur Senior Gedung Putih untuk China dan Taiwan, Laura Rosenberger.

Sedangkan menurut Taiwan, ancaman dari China ialah hal yang serius, dengan demikian, senjata yang dibeli dari AS diharapkan bisa membantu mengatasi tekanan dari China.

“Itu akan membantu Negara kami memperkuat pertahanan secara keseluruhan dan bersama-sama menjaga keamanan dan perdamaian di Selat Taiwan dan kawasan indo Pasifik” jelas Kementerian Pertahanan Taiwan.

Akibatnya, hubungan China Taiwan kini semakin memanas. China bahkan sempat mengirim puluhan pesawat dan 14 kapal perang ke wilayah laut di sekitar Taiwan. China menyebut hal itu ialah bagian dari latihan militernya, namun Taiwan mengklaim puluhan pesawat China melintasi garis tengah Selat Taiwan.

Garis tengah sendiri ialah garis tidak resmi yang membelah Selat Taiwan jadi dua wilayah, yakni wilayah China dan Taiwan, garis ini ditetapkan untuk mengurangi resiko bentrok kedua Negara dan sebagai area peringatan batas wilayah masing-masing.

Baca Juga : Makin Memanas! Taiwan Tembak Pesawat Tanpa Awak Milik China