Antipasi Omicron, Menkes Percepat Metode WGS. Apa Maksud Dari WGS ?

Menteri kesehatan mengungkapkan timnya akan mempercepat hasil tes sistem pencairan strain Covid-19 dengan motode WGS untuk antisipasi varian covid baru yakni varian omicron di indonesia.

Antipasi Omicron, Menkes Percepat Metode WGS. Apa Maksud Dari WGS ?
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Gambar : Biro Pers/ Dok. Muchlis

BaperaNews - Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan RI mengungkap timnya akan mempercepat hasil tes sistem pencarian strain Covid19 dengan metode WGS (Whole Genome Sequencing) atau pengurutan genom keseluruhan untuk antisipasi varian Covid19 baru yakni varian Omicron di Indonesia.

Budi menerangkan saat ini ada 12 laboratorium WGS di Indonesia dimana hal itu amatlah terbatas karena aksesnya yang mahal dan penelitinya yang terbatas, apalagi juga dibutuhkan teknologi illumina atau teknologi mesin Oxford Nanopore.

“Sekarang kita sedang kejar percepat WGS round timenya dari 12 laboratorium yang ada, dari 2 minggu kita tekan jadi 5 hari kalau bisa hari ke-3 sudah jadi” kata Budi di acara daring Youtube Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung Kamis, 2//12/2021.

Budi juga sudah memberi instruksi pada seluruh laboratorium tersebut untuk menambah metode testing dengan metode SGTF (S Gene Target Failure) untuk lebih cepat mendeteksi varian Omicron.

“Metode SGTF bisa dilakukan saat gen S di hasil tes laboratorium memakai sistem PCR (Polymerase Chain Reaction) tidak mampu mendeteksi gen S di sampel, kalau dia tdak ke detect tapi gen lainnya positif, nah itu kemungkinan besar varian Omicron” kata Budi.

Budi juga menyebut 12 laboratorium hanya ada di Jawa dan Sulawesi, sebab itu Kemenkes akan membeli mesin WGS baru untuk ditempatkan di laboratorium Kalimantan, Papua, Nusa Tenggara, dan Maluku sehingga lebih merata dan semuanya bisa deteksi dini Omicron lebih cepat.

“Upaya ini untuk mengamankan dan antisipasi Indonesia dari Omicron, juga bentuk penguatan pemeriksaan terutama di area perbatasan, masa karantina juga diperpanjang jadi 10x24 jam, yang di perbatasan terutama darus di tes WGS” lanjut Budi.

Terakhir Budi mengungkap, sejauh ini varian Omicron belum teridentifikasi di Indonesia, namun sudah ada 249 kasus di 21 negara dunia dan Afrika adalah yang tertinggi, sebab itu Pemerintah dan semuanya wajib mengawasi dengan ketat pintu masuk Indonesia untuk mencegah adanya varian Omicron ini.