Anies Sebut Kemampuan Daya Tampung Sungai di Jakarta 2300 Meter Kubik Per Detik

Anies memberikan penjelasan terkait seberapa besar kemampuan daya tampung sungai di Jakarta yang seringkali membuat banjir bila dapat kiriman air dari pegunungan

Anies Sebut Kemampuan Daya Tampung Sungai di Jakarta 2300 Meter Kubik Per Detik
Anies Baswedan saat melihat kondisi sungai Jakarta. Gambar : KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO

BaperaNews - Anies Baswedan (Gubernur DKI Jakarta) memberikan penjelasan terkait seberapa besar kemampuan yang dimiliki oleh beberapa sungai yang tersebar di Ibukota dalam menampung air. Kata Anies, daya tampung sungainya adalah 2.300 meter kubik per detiknya.

Namun khusus untuk Kali Ciliwung, kemampuannya dalam menampung air lebih kecil yakni sekitar 600 meter kubik per detiknya.

Datangnya air yang secara tiba – tiba dengan kapasitas yang lebih tinggi, tentu akan berpotensi terdapatnya genangan pada sisi sungai, baik kiri maupun kanan.+

“Jadi begini, sungai – sungai di Jakarta kedatangan air secara tiba – tiba misalnya dari kiriman air daerah pegunungan dimana rata – rata hingga 3.300 meter kubik per detiknya, maka akan terjadi genangan pada bagian bantaran sungai. Hal ini terjadi karena volume debit airnya lebih tinggi dengan rata – rata daya tampung yang dimiliki oleh sungai – sungai di Jakarta yang hanya mampu menampung 2.300 meter kubik per detiknya saja,” kata Anies Baswedan (Gubernur DKI Jakarta) saat sedang berada di Taman Waduk Pluit, Jakarta Utara.

Anies Baswedan (Gubernur DKI Jakarta) menambahkan, DKI Jakarta menjadi satu – satunya kota besar yang dilewati sungai berjumlah hingga 13 sungai.

Dalam beberapa kasus yang terjadi di sungai – sungai Jakarta, setidaknya bisa kita kategorikan menjadi 3 front. Hal ini merupakan dampak dari keterbatasan kemampuan sungai – sungai di Jakarta saat menampung air.

Jika air yang datang, volumenya melebihi kapasitas, maka secara otomatis air akan meluber ke bagian kanan dan kiri. Untuk front pertama berada di daerah pantai yang ada di bagian utara Jakarta. Saat air laut sedang pasang, kemungkinan rob akan terjadi dan ini yang harus diantisipasi.

Kemudian untuk front kedua saat terjadi hujan deras dengan intensitas tinggi sehingga memicu terjadinya genangan dan berpengaruh langsung terhadap sistem drainase di ibukota. Genangan air akan menjadi – jadi di wilayah ibukota jika intensitas hujan menjadi 100 milimeter per harinya.

Dan untuk front ketiga dikategorikan pada kondisi dimana Jakarta mendapatkan air kiriman dari daerah pegunungan.

“Dengan mengetahui beberapa penyebab situasi banjir di Jakarta akibat 3 front tadi, diharapkan kita semua bisa mendapatkan solusi terbaik dari permasalahan yang ada tersebut,” tambah Anies Baswedan (Gubernur DKI Jakarta).